kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak Mudah Sewa Airbus A330 dan Boeing 767 Untuk Terbangkan Haji


Selasa, 01 Juni 2010 / 08:15 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Persiapan maskapai untuk mengikuti tender haji tidaklah pendek. Soalnya, maskapai juga mesti memastikan embarkasi dan jumlah jemaah. Untuk keperluan ini, maskapai membutuhkan persiapan minimal delapan bulan.

Selain itu semua, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait bilang, cukup sulit untuk menyewa Airbus A330 dan Boeing 767 seperti yang disyaratkan Pemerintah Indonesia untuk mengangkut jemaah haji.

"Kalau menyewa pesawat jenis itu dengan mendadak, tentu harga sewa nya tinggi," keluhnya.

Itu sebabnya, PT Lion Mentari Air mengusulkan kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk menggelar tender haji tahun depan lebih cepat.

Lion memang meminati penerbangan haji. Beberapa waktu lalu, Edward mengatakan, jika Komisi VIII dan pemerintah memberi kesempatan bagi Lion untuk melayani penerbangan haji, tentu Lion akan coba memenuhi permintaan tersebut.

"Kalau secara operasional kami yakin bisa, tetapi masalah haji kan bukan hanya soal ketersediaan pesawat dan hitung-hitungan tarif saja. Kita butuh dukungan pemerintah dan harus memiliki tim yang sebelumnya benar-benar ahli mengangkut haji. Saya belum bisa bilang tidak akan melayani haji tahun ini, lebih baik tunggu proses hearing dulu dengan DPR," kata Edward.

Jumlah penumpang alias jemaah yang diterbangkan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tidak sedikit. Setiap tahun Pemerintah Arab Saudi menyediakan kuota setidaknya 230.000 an jemaah dari Indonesia, termasuk yang menggunakan fasilitas ONH Plus.

Sementara jumlah jemaah haji reguler tahun ini diperkirakan 191.174 orang. Karena itu dibutuhkan maskapai yang benar-benar siap melayani angkutan haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×