kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak potong gaji karyawan, ini strategi AP I dan AP II hadapi corona


Senin, 20 April 2020 / 22:20 WIB
Tak potong gaji karyawan, ini strategi AP I dan AP II hadapi corona


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan tidak akan mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun merumahkan sementara pegawai tanpa digaji kendati target pendapatan perseroan pada 2020 kemungkinan besar tidak tercapai akibat wabah corona (Covid-19).

Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan, manajemen perusahaan memastikan tidak akan melakukan rasionalisasi untuk jumlah karyawan. Handy juga mengaku tidak ada pemotongan gaji karyawan dan direksi sampai saat ini.

"Strategi untuk mengatasi turunnya pendapatan akan dilakukan dengan berbagai upaya penghematan. Khususnya yang berkaitan dengan cost leadership," ujar Handy, Senin (20/4).

Baca Juga: Catat! Ini layanan di bandara Soetta yang dihentikan saat PSBB di Tangerang Raya

Seperti misalnya, perjalanan dinas pimpinan yang diganti dengan metode video conference serta peninjauan ulang atas rencana investasi perseroan yang dapat ditunda namun tetap sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, untuk menanggulangi penurunan pendapatan tersebut, perusahaan terpaksa mengurangi beragam pengeluaran di 15 bandaranya. Salah satunya ialah dengan merampingkan organisasi di cabang perusahaan.

"Upaya yang kami lakukan dari AP I adalah melakukan inisiatif simplifikasi terhadap organisasi atau organisasi ini dirampingkan lagi terutama yang ada di cabang secara langsung yang memang dari awal sudah kita lakukan," ungkap Faik.

Faik menjelaskan, upaya merampingkan organisasi itu misalnya di satu cabang bandara yang tadinya ada 8 posisi Senior Manager, dikurangi menjadi 5 Senior Manager. Perampingan ini memangkas birokrasi sehingga membuat organisasi jadi lebih tangkas dan gesit dalam menghadapi perubahan yang dinamis.

Faik menampik kalau hal tersebut merupakan Pemutusan Karyawan atau PHK, "yang dimaksud perampingan organisasi adalah perampingan struktur organisasinya, bukan pegawainya. Jadi tidak ada PHK sama sekali," kata Faik.

Namun, ia juga mengakui sebagian karyawan sudah ada yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai upaya mengurangi penyebaran virus corona. Angkasa Pura I menerapkan imbauan WFH yang disampaikan oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 lebih jauh.

"Karyawan tetap digaji seperti biasa bahkan tetap diberi uang makan harian di mana uang makan itu biasanya diberi hanya ketika karyawan pergi ke kantor dan melakukan absensi," kata Faik.

Selain merampingkan organisasi, segala rencana rekrutmen pegawai baru yang sempat digenjot awal bulan lalu juga dibatalkan sementara. Atas segala upaya tersebut, perusahaan disebut mampu menghemat hingga Rp 300 miliar lebih sebagai upaya menjaga ekonomi perusahaan secara keseluruhan.

"Dari inisiatif-inisiatif yang kita dilakukan terkait dengan prosedur tersebut kita bisa melakukan penghematan sampai Rp 300 miliar ke atas. Jadi mudah-mudahan ini bisa bantu mengurangi beban karena menurunnya pendapatan selama ini," jelasnya.

Sementara itu hal yang sama dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero), perusahaan memastikan tidak akan mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun merumahkan sementara pegawai tanpa digaji kendati target pendapatan perseroan pada 2020 kemungkinan besar tidak tercapai akibat wabah corona (Covid-19).

Yado Yarismano, VP Corporate Communications PT Angkasa Pura II mengatakan, manajemen perusahaan memastikan tidak akan melakukan rasionalisasi untuk jumlah karyawan. Yado juga menyebut karyawannya tetap mendapat gaji tetap dan tidak ada pemangkasan gaji untuk para karyawannya.

Baca Juga: Operasional penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma disesuaikan

"Tidak ada PHK karyawan. Saat ini kami mengusung konsep work from home. Di mana karyawan masih bekerja di rumah menggunakan tools untuk remote working, ini berbeda dengan konsep dirumahkan. Dengan konsep ini karyawan masih mendapatkan kompensasi dan benefit," ujar Yado kepada kontan.co.id, Sabtu (11/4).

Strategi untuk mengatasi turunnya pendapatan akan dilakukan dengan berbagai upaya penghematan. Khususnya yang berkaitan dengan cost leadership, serta mempersiapkan strategi untuk rebound ketika traffic akan mulai naik kembali.

Selain itu, Yado menegaskan AP II tidak akan melakukan perampingan organisasi. Untuk menanggulangi penurunan pendapatan AP II berupaya menekan cost atau biaya operasional, seperti dengan melakukan pembatasan operasi.

"Pendapatan kami memang akan terkoreksi karena banyak cancel flight tapi masih dilakukan perhitungan bersama tim keuangan," kata Yado.

Yado mengatakan, sebetulnya penerbangan nasional mulai bergairah pada awal tahun ini selepas isu tiket mahal pada tahun lalu. Secara year-on-year, pada Januari 2020 jumlah penumpang naik 3,18%, lalu Februari 2020 naik 3,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×