kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah merek baru, Intraco Penta (INTA) gandeng perusahaan alat berat dari China


Rabu, 17 Maret 2021 / 19:38 WIB
Tambah merek baru, Intraco Penta (INTA) gandeng perusahaan alat berat dari China
ILUSTRASI. Alat berat yang didistribusikan PT Intraco Penta Tbk (INTA), mengeruk tanah di sebuah proyek di Jakarta (23/12). INTA


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) lewat anak usahanya PT Intraco Penta Prima Service menambah merek baru untuk produk lini usaha alat berat, yakni LiuGong. 

Sebagai informasi, LiuGong merupakan produsen alat berat yang berkantor pusat di China. Manajemen INTA optimistis, penambahan merek baru ini dapat memberikan kontribusi positif ke kinerja. Pasalnya, di tengah kondisi saat ini, pasar mulai beralih ke merek-merek China sehingga INTA menilai hal ini merupakan keuntungan karena telah berhasil menggandeng LiuGong. 

Eddy Rodianto, Direktur Intraco Penta memaparkan sejak tahun 2019 dan puncaknya di tahun 2020, tren penjualan alat berat dari para pemain utama dunia mengalami penurunan. Namun, ternyata penjualan alat berat dari China justru mengalami kenaikan penjualan, salah satunya yaitu alat berat merek LiuGong yang memiliki market share sekitar 4%-5% terhadap pasar alat berat di Indonesia. 

Baca Juga: Ditopang capex Rp 6 triliun, Tower Bersama (TBIG) yakin bisa tumbuhkan laba tahun ini

"Hal ini menunjukkan posisi LiuGong di Indonesia bertumbuh dengan baik, sehingga diharapkan dengan kerja sama ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja INTA ke depan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/3). 

Eddy mengatakan, Intraco Penta melihat bisnis alat berat di tahun 2021 ini akan kembali membaik seiring dengan meningkatnya permintaan dari sektor pertambangan seperti batu bara dan juga nikel. Hal ini karena adanya kebijakan hilirisasi mineral oleh Pemerintah sehingga INTA melihat permintaan terhadap bijih nikel akan semakin tinggi. 

Eddy bilang, INTA cukup optimistis dengan sektor nikel, walaupun pemakaian alat berat sektor nikel tidak seintensif seperti sektor batu bara. Namun, hal ini menjadi satu tanda baik bahwa nikel akan terus mendukung industri alat berat INTA ke depan.

Eddy juga optimistis kinerja INTA akan tumbuh sekitar 10% year on year (yoy) di sepanjang tahun ini seiring dengan pulihnya pasar alat berat. 

Selanjutnya: Permintaan ban Multisrada Arah Sarana (MASA) mulai menuju normal di awal tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×