kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah pengunjung, Summarecon renovasi mal


Kamis, 28 Juli 2016 / 12:22 WIB
Tambah pengunjung, Summarecon renovasi mal


Reporter: Dede Suprayitno, Syifa Fauziah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Salah satu fasilitas Mal Summarecon Kelapa Gading, La Piazza, kabarnya akan direnovasi. Padahal, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berharap, kawasan restoran dan tempat hiburan ini bisa membantu menambah jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan itu.

Saat KONTAN bertandang ke La Piazza, Rabu (26), memang beberapa restoran di sana masih buka. Satu per satu pengunjung mulai memasuki restoran. Namun kesan sepi dan lengang menyelimuti kawasan yang sempat jadi pusat hiburan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur tersebut.

Octaviani Larasati, Costumer Service La Piazza, membenarkan bahwa kondisi La Piazza saat ini sepi pengunjung ketimbang tahun lalu. Tapi ia tidak memerinci jumlah pengunjung ke areal restoran dan hiburan tersebut.

Informasi yang ia dapat, manajemen SMRA  berencana mengosongkan area La Piazza di awal 2017 nanti. Tapi ia belum mengetahui peruntukannya untuk apa. Yang jelas, memang ada penyewa di La Piazza yang menarik diri sebelum kontrak berakhir. Tapi ada juga penyewa baru yang datang. Manajemen La Piazza sendiri masih melihat apakah dengan strategi ini bisa membuat La Piazza berubah.
 
Sayang, Adrianto Pitoyo Adhi, Direktur Utama Summarecon Agung , belum bisa memberi informasi lebih soal masa depan La Piazza. "Kami masih belum bisa memberi informasi karena masih proses desain," katanya kepada KONTAN, Rabu (27/7).

Yang pasti ia memastikan bahwa jumlah pengunjung Mal Summarecon Kelapa Gading masih tinggi. Tanpa memerinci, ia menyebut pusat perbelanjaan ini masuk kategori kelas A.  Karena itu, untuk mengoptimalkan aset pusat perbelanjaan ini, Summarecon sudah meneken perjanjian pengikatan jual beli dengan anak usaha PT Summarecon Investment Property (SMIP).

Sejauh ini, SMRA masih belum menentukan bentuk penjualan aset tersebut, apakah lewat dana investasi realestate (DIRE) atau spin off. "Untuk DIRE, kami masih menunggu aturan dari pemerintah," tuturnya.

Sedangkan Manajer Humas Lippo Mall Indonesia Nidia Ichsan mengatakan, pengunjung di mal kelolaannya bertumbuh di semester satu tahun ini. Ia menyebut bahwa saban tahun anak usaha Grup Lippo ini selalu menargetkan kenaikan jumlah pengunjung antara 10%-20%. "Saat ini kami mengelola 63 mal yang tersebar di 31 kota dan total ada 3.000 penyewa," ungkap dia kepada KONTAN.

Arief Raharjo, Director Research and Advisory Cushman Wakefield Indonesia, bilang, bisnis pusat perbelanjaan di Indonesia masih stabil. Di semester pertama tahun ini, tingkat okupansinya rata-rata 80%. Sejatinya, tingkat okupansi ini turun tipis, 1% dari periode yang sama di tahun lalu.

Karena masih stabil, ia memprediksi, ada tambahan pusat perbelanjaan anyar di semester kedua tahun ini di sekitar Jakarta hingga seluas 238.000 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×