kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambang dan galian termasuk yang banyak berutang


Kamis, 20 Februari 2014 / 20:45 WIB
Tambang dan galian termasuk yang banyak berutang
ILUSTRASI. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo?memberikan keterangan pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas, Senin (17/5).


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) Indonesia untuk sektor swasta meningkat di tahun 2013. Salah satu sektor yang mendorong peningkatan utang sektor swasta adalah pertambangan dan penggalian.

Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Hendy Sulistiowati mengatakan sektor tambang dan penggalian melakukan pinjaman cukup besar untuk bisa membeli migas. Tercatat di akhir Desember 2013 ULN di sektor ini mencapai US$ 26,25 miliar.

"Ini utang yang sifatnya revolving," ujar Hendy, Kamis (20/2). Jadi, di periode yang sama mereka berutang dan di periode yang sama mereka membayar kembali utangnya. Utang yang meningkat di periode akhir tahun memang menjadi pola bisnis sektor tambang dan galian.

Sebagai informasi, total utang luar negeri (ULN) 2013 di mana posisi pada Desember 2013 adalah sebesar US$ 264,1 miliar. Swasta memiliki porsi sebesar 53,2% atau sebesar US$ 140,51 miliar.

Sedangkan utang publik yang terdiri dari utang pemerintah dan BI porsinya sebesar 46,8% atau sebesar US$ 123,55 miliar. Utang sektor swasta ini tumbuh 11,3% dibanding tahun 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×