kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Target pertumbuhan pendapatan IGAR melambat


Senin, 05 Januari 2015 / 11:52 WIB
Target pertumbuhan pendapatan IGAR melambat
ILUSTRASI. Pria ternyata juga mengalami gejala mirip PMS pada perempuan, apa itu?


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Target pertumbuhan pendapatan perusahaan plastik dan kemasan PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) pada 2015 melambat dibandingkan target tahun sebelumnya.

Antonius Muhartoyo, Direktur Utama IGAR mengatakan bahwa tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan 8%-9% dari target pertumbuhan pada 2014. Kami masih optimistis pertumbuhan pendapatan tahun ini bakal di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami targetkan sekitar 8%-9%" ujar Antonius pada KONTAN, (4/1).

Pada tahun 2014 perusahaan menargetkan pendapatan Rp 768 miliar. Target pendapatan 2014 tersebut bertumbuh 19,36% dari capaian pendapatan pada 2013 yang sebesar Rp 643,60 miliar. Dengan asumsi pertumbuhan pendapatan 2015 adalah 8%-9% dari target 2014, maka pada 2015 perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 829,44 miliar - Rp 837,12 miliar.

Pertumbuhan target pendapatan di 2015 dari 2014, melambat dibandingkan 2013 ke 2014. Pasalnya perusahaan tidak mau muluk-muluk mengejar target penjualan. "Tahun rasanya belum terlalu baik," ujar Anton.

Sedangkan pada 2014 ada beberapa katalis pertumbuhan pendapatan seperti pelaksanaan awal program jaminan kesehatan nasional yang meningkatkan permintaan obat yang berdampak ke peningkatan kemasan obat.

Selain itu ada pemilu yang mendorong peningkatan permintaan makanan saat kampanye, serta piala dunia yang mendorong permintaan makanan. Keduanya mendorong pertumbuhan permintaan kemasan makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×