kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis farmasi sehat, laba IGAR Naik 40%


Jumat, 31 Oktober 2014 / 10:16 WIB
Bisnis farmasi sehat, laba IGAR Naik 40%
ILUSTRASI. Red flag adalah tanda peringatan yang menandakan bahwa suatu hubungan harus berhenti.


Reporter: Widyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pertumbuhan bisnis farmasi ikut mendongkrak penjualan emiten kemasan plastik PT Champion Pacific Indonesia Tbk. Emiten berkode saham IGAR di Bursa Efek Jakarta ini mencetak kenaikan pendapatan dan laba pada Januari–September 2014.

Mengacu laporan keuangan kuartal III- 2014, IGAR mendulang pendapatan bersih Rp 549 miliar atau naik 14,4% jika dibanding dengan pendapatan periode yang sama tahun 2013 senilai Rp 480 miliar. Laba bersih IGAR naik 40% menjadi Rp 58,3 miliar dari periode yang sama 2013 lalu Rp 41,6 miliar

Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur IGAR bilang, kenaikan kinerja terjadi karena naiknya penjualan kemasan farmasi milik perseroan. "Kenaikan pendapatan ini sesuai dengan ekspektasi kami," terang Antonius kepada KONTAN, Kamis (30/10).

Untuk diketahui, emiten ini memproduksi dua jenis kemasan, yaitu kemasan untuk produk farmasi dan kemasan non farmasi. Sampai September 2014, kontribusi pendapatan IGAR dari penjualan kemasan farmasi menyumbang 78,6% atau senilai Rp 431 miliar. Angka penjualan ini naik 19,7% jika dibandingkan dengan realisasi penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 360,7 miliar.

Adapun kontribusi penjualan produk non farmasi menyumbang 21,6% atau senilai Rp 117,2 miliar. Kontribusi penjualan ini turun 1,9% ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 119,5 miliar.

Antonius menjelaskan, kenaikan penjualan kemasan farmasi merupakan imbas penambahan jumlah pelanggan. Adapun di bisnis kemasan non farmasi, perusahaan ini sulit bersaing karena ketatnya kompetisi. "Tahun ini kami fokus ke produk kemasan industri farmasi," kata dia.

Sampai akhir tahun, IGAR menargetkan pendapatan Rp 700 miliar. Sampai September, perusahaan ini sudah meraih 78% dari target tahun ini. Alhasil, perusahaan ini perlu mengejar pendapatan Rp 151 miliar untuk memenuhi target tahun ini.

Tentang target tahun depan, perusahaan  ini  belum menetapkannya. Sebab, menurut Antonius, saat ini nilai tukar rupiah belum stabil. Begitu pula dengan rencana ekspansi tahun depan, Antonius menyatakan manajemen IGAR belum membicarakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×