kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.347   31,00   0,20%
  • IDX 7.890   60,72   0,78%
  • KOMPAS100 1.204   8,04   0,67%
  • LQ45 978   7,54   0,78%
  • ISSI 228   0,66   0,29%
  • IDX30 499   3,55   0,72%
  • IDXHIDIV20 601   4,09   0,68%
  • IDX80 137   0,82   0,60%
  • IDXV30 141   0,56   0,40%
  • IDXQ30 167   0,88   0,53%

Target Produksi Karet PTPN XII Mengerut


Senin, 05 Mei 2014 / 07:15 WIB
Target Produksi Karet PTPN XII Mengerut
ILUSTRASI. Manfaat madu untuk kesehatan.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Harga karet yang terus menyusut membuat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII harus merevisi target produksi karet tahun ini. Semula, perusahaan menargetkan produksi karet tahun ini mencapai 16.330 ton. Namun, lantaran harga karet masih mengkerut, PTPN XII merevisi target produksi karet menjadi hanya 13.000 ton - 15.000 ton pada tahun ini.

Sugeng Budi Raharjo, Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan PTPN XII mengungkapkan,  perusahaan sulit mempertahankan produksi karet di tengah penurunan harga karet. Bila tak direvisi, ia khawatir akan mengganggu target perolehan laba perusahaan tahun ini yang dipatok sebesar Rp 145 miliar.

Menurutnya, susutnya permintaan di pasar internasional membuat harga karet terus turun. "China dan India sebagai negara tujuan ekspor kami sedang menahan permintaan karena stoknya masih banyak. Ekspor kami jadi seret," kata Sugeng, akhir pekan lalu.

Hingga kuartal I-2014, produksi karet PTPN XII sekitar 3.750 ton. Sugeng bilang, perusahaan sengaja mengerem produksi karet agar tak terjadi penumpukan stok di gudang. Untuk sementara, seluruh produksi ini dijual ke pasar domestik.

Sementara itu, saat ini masih ada sisa kontrak dengan pembeli luar negeri sekitar 500 ton yang belum dikirim. Namun, Sugeng belum bisa memastikan kapan ekspor karet bisa kembali dilakukan.

Pada awal Mei 2014, kata Sugeng harga jual karet PTPN XII sekitar US$ 2,2 per kilogram (kg). Harga ini lebih rendah dari awal tahun ini yang sekitar US$ 2,5 per kg - US$ 2,7 per kg.

Hingga saat ini, total areal perkebunan karet milik PTPN XII mencapai 16.000 hektare (ha). Dari jumlah itu, lahan yang menghasilkan baru sekitar separuhnya. Sisanya, sekitar 8.000 ha adalah lahan tertanam baru dan tanaman pengganti (replanting) yang belum menghasilkan. Jika seluruh areal tertanam telah menghasilkan, PTPN XII yakin bisa memproduksi 20.000 ton karet dalam 5 tahun - 6 tahun ke depan.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono meminta pemerintah daerah untuk ikut serta mengamankan harga komoditas karet di tingkat petani. "Tugas pemerintah adalah mencari pasar. Dalam kondisi harga karet jatuh, pemerintah daerah harus turun untuk mengamankan harga di tingkat petani," katanya. Salah satu caranya, kata Suswono, pemerintah daerah bisa membeli karet petani saat harganya jatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×