kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan Rute Penerbangan ke India, Bandara Kualanamu ingin jadi Hub Internasional


Selasa, 20 September 2022 / 18:11 WIB
Targetkan Rute Penerbangan ke India, Bandara Kualanamu ingin jadi Hub Internasional


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MEDAN. Bandara Kualanamu ditargetkan menjadi Hub Indonesia–Asia Selatan untuk bisa meningkatkan jumlah penumpang, khususnya wisatawan mancanegara. Hal ini didukung oleh geografis Asia Selatan yang dekat dengan Indonesia, sehingga bisa menguntungkan Bandara Kualanamu.

Jumlah total penumpang yang berkunjung ke Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu baru mencapai 16 ribu-18 ribu per hari. Jumlah ini masih jauh dibandingkan trafik sebelum pandemi yaitu 24 ribu-25 ribu penumpang per hari.

CEO PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengatakan, Bandara Kualanamu sudah melakukan penerbangan internasional, hal ini menjadikan Bandara Kualanamu dapat bersaing dengan Bandara Changi di Singapura. 

Baca Juga: Bandara Kualanamu Menuju Hub Internasional

"Secara geografis, kita memang lebih unggul tetapi secara ekonomis memang Changi masih lebih murah," kata Achmad dalam event National Seminar on Kualanamu as an International Hub in ASEAN:Challenges and Realization, di Medan, Selasa (20/9). 

Pada tahun 2022 ini Bandara Kualanamu ditargetkan untuk memiliki rute penerbangan langsung ke salah satu negara di Asia Selatan, yaitu India. Menurut Achmad, PT Angkasa Pura Aviasi juga sudah berbicara dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk membuat rute langsung ke India.

"Prinsipnya kan resiprokal, kalau mereka bersedia menyediakan penerbangan langsung ke Kualanamu maka maskapai Indonesia juga akan melakukan penerbangan langsung ke India," jelasnya. 

Lebih lanjut dia pun menjelaskan alasan mengapa Bandara Kualanamu bisa dijadikan sebagai hub atau pusat persinggahan Asia Tenggara. Menurutnya, Medan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia, hal ini membuat posisi Bandara Kualanamu bisa menjadi keuntungan tersendiri, lantaran posisinya yang berada di pinggir dan paling dekat dengan India, Pakistan, dan Bangladesh. 

Selain itu, di Medan juga terdapat kawasan industri besar seperti Deli Serdang Regency dan lain sebagainya. Termasuk juga  dekat dengan kawasan ekonomi khusus Danau Toba serta terdapat kawasan-kawasan ekonomi zona eksklusif.

Baca Juga: Angkasa Pura Aviasi Targetkan Bandara Kualanamu Melayani 65 Juta Penumpang pada 2047

"Lalu lintas bandara sudah seharusnya bertumbuh di Medan, dalam hal ini Bandara Kualanamu. Kita lihat juga domestik produknya di atas rata-rata nasional, sehingga ini momen tepat bagi kita untuk membuat kesan Bandara Kualanamu menjadi hub di barat Indonesia," kata dia. 

Untuk memajukan Bandara Kualanamu sebagai hub seperti Bandar Udara Internasional Changi Singapura, mereka membutuhkan dukungan dari semua pihak. Mulai dari pemerintah selaku pembuat regulasi, pelaku industri, hingga sektor pariwisata. 

Kalau sudah didukung berbagai pihak, lanjut dia, pihaknya yakin Bandara Kualanamu sebagai hub internasional yang ada di Barat Indonesia bisa berhasil. Apalagi, di belakang Bandara Kualanamu terdapat perusahaan yang telah pilihan tahun berkecimpung di dunia bandara.

Untuk diketahui, Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang sebagai international hub penerbangan Indonesia-Asia Selatan dioperasionalkan oleh PT Angkasa Pura Aviasi, perusahaan gabungan atau joint venture antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan GMR Airports Consortium.

Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara Supriyanto menambahkan, Bandara Internasional Kualanamu memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mempercepat mobilitas manusia, barang dan jasa.

Dia berharap, Bandara Internasional Kualanamu bisa memperkuat konektivitas sistem transportasi nasional, sekaligus menjadi gerbang penerbangan internasional di wilayah barat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×