Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - MEDAN. PT Angkasa Pura Aviasi (APA) memproyeksikan, Bandara Internasional Kualanamu (KNU) Sumatera Utara dapat melayani hingga 65 juta penumpang per tahun pada tahun 2047 mendatang. Hal ini sejalan juga dengan ambisi Angkasa Pura Aviasi untuk menjadikan Kualanamu sebagai bandara hub internasional bagian barat Indonesia.
Untuk diketahui, sejak 7 Juli 2022, Bandara Internasional Kualanamu telah resmi dikelola oleh PT Angkasa Pura Aviasi dengan masa konsesi 25 tahun.
Angkasa Pura Aviasi pun telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengoptimalkan pengelolaan serta pengembangan infrastruktur Bandara Kualanamu sebagai bandara hub internasional.
Baca Juga: Laksanakan Transformasi Bisnis, Ini Target yang Ingin Dicapai Angkasa Pura I
CEO Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai menuturkan, proyeksi perusahaan terkait target penumpang di Bandara Kualanamu hingga tahun 2047 terbagi ke dalam empat fase. Untuk fase pertama, Bandara Kualanamu ditargetkan dapat melayani sekitar 9,3 juta-15,6 juta penumpang per tahun dalam rentang waktu 2023-2027.
"Sekarang (tahun 2022) masih sekitar 5,6 juta-6 juta penumpang per tahun. Rencananya, dengan tidak ada halangan lagi terkait pandemi, di tahun 2023- 2024 ada penambahan penumpang sekitar 15 juta, kami akan bangun immediate capacity augmentation (ICA), dengan membangun lagi fasilitas-fasilitas dan utilitas yang cenderung turun pada saat pandemi," ungkap Achmad, dalam seminar nasional bertajuk Kualanamu As An International Hub In ASEAN: Challenges and Realization, pada Selasa (20/9), di Medan, Sumatera Utara.
Dia melanjutkan, pada tahun 2022 ini Angkasa Pura Aviasi juga mulai melakukan ICA, yakni bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas dari sejumlah fasilitas penting di Bandara Kualanamu, guna mendukung pelayanan dan operasional ke depan.
"Contohnya, baggage handling system yang termasuk tercanggih di Indonesia karena sudah mengikuti teknologi yang ada, kami juga meningkatkan pelayanan melalui hal-hal kecil, termasuk toilet bagaimana kebersihan, ke depan kami akan buat Bandara Kualanamu jadi green and clean airport dan menjadi bandara percontohan bagi bandara yang lain," lanjut Achmad.
Untuk fase kedua, sambungnya, Bandara Kualanamu ditargetkan dapat menampung hingga 23,1 juta penumpang per tahun pada 2031 mendatang. Lalu menyusul memasuki fase ketiga, di mana targetnya mencapai 30 juta penumpang pada rentang waktu 2032-2036.
Pada fase ketiga ini, rencananya akan dilakukan pembangunan landasan kedua, yang akan dimulai pada tahun 2032. Menurut Achmad, pengembangan infrastruktur ini tentunya sejalan juga dengan tingkat penumpang yang ada, sehingga diharapkan realisasi tingkat penumpang pada 2032 sesuai dengan business plan yang telah digarap perusahaan.
Baca Juga: Bandara Kualanamu Menuju Hub Internasional
"Sehingga penambahan penumpang jadi krusial bagi kami yang akan meningkatkan kemampuan untuk dapat melayani penumpang yang bisa 64 juta penumpang per tahun," tuturnya.
Selain peningkatan jumlah penumpang yang dilayani, Angkasa Pura Aviasi juga punya target untuk meningkatkan rasio penumpang internasional dalam rentang waktu 2023-2030 mendatang. Pada tahun 2030 mendatang, porsi penumpang internasional diproyeksikan bisa mencapai 32% dari total penumpang per tahun.
Untuk target tahun 2023, Angkasa Pura Aviasi berharap 18% dari total penumpang per tahun merupakan penumpang internasional dan 82% sisanya masih berasal dari penumpang domestik.
"Memang sekarang masih 10%, kami akan tetap menambah porsi rasio dari penumpang internasional dengan seluruh penerbangan yang ada. Mudah-mudahan bisa jadi ultimate tapi itu butuh waktu," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News