Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai banyak konsumen transportasi online yang mengeluhkan tarif dari layanan antar pebisnis di sektor ini. Pasalnya, tarif bukan semakin bersahabat melainkan membuat dahi berkerut.
Salah satu pelanggan, sebut saja Maulana awalnya sangat bergantung kepada transportasi online terutama ojek online. Angkutan roda dua ini kerap menjadi pengantar setia kala ingin menuju tempat kerja. Dari rumah menuju stasiun Bogor ia tempuh dengan menggunakan moda transportasi online tersebut.
Awalnya, semua berjalan lancar. Ia kerap cukup membayar ongkos dari rumah ke stasiun sebesar Rp 11.000 saja. Tapi belakangan ini, terutama saat bulan puasa, tarif dengan rute yang sama sudah melonjak tinggi mencapai Rp 19.000 atau melesat 72,7%.
Melihat tarif yang sudah naik tinggi, ia pun kembali memilih menggunakan sepeda motor. Pengalaman serupa juga ditemui beberapa pengguna yang menyatakan hal serupa.
Sejatinya, memang rada susah juga untuk menyebut apakah tarif Go-Jek lebih mahal ketimbang GrabBike.
Kala KONTAN coba bandingkan tarif ojek online baik GrabBike maupun Go-Ride. Untuk jarak 8,8 km dari Stasiun Cikini menuju Stadium Gelora Bung Karno, Go-Ride mematok harga Rp 13.000 pada siang hari (22/5), sedangkan GrabBike saat bersamaan justru lebih mahal sebesar Rp 16.000.
KONTAN juga berupaya mencoba membandingkan tarif malam hari di hari yang sama. Kali ini dari Kebayoran Baru menuju Stasiun Palmerah dengan jarak sekitar 6,4 kilometer (km). Tarifnya, lagi-lagi sama yakni Rp 7.000. Tapi tarif tersebut, khusus Go-Jek berlaku untuk pembayaran memakai Go-Pay.
Sedangkan untuk pembayaran dengan tunai biasanya ada tambahan Rp 1.000. Artinya, tarif Go-Jek bisa lebih mahal dari Grab.
Sedangkan untuk tarif layanan roda empat dengan jarak tempuh 11 km dari Stasiun Cikini ke Gedung Kontan di Kebayoran Lama, Go-Car mematok tarif Rp 37.000. Sedangkan GrabCar, ternyata lebih mahal, sebesar Rp 47.000. Artinya, di layanan ini, tarif Go-Car bisa lebih murah dari pesaingnya.
Sayang, KONTAN belum mendapat gambaran utuh persoalan tarif ini dari manajemen Go-Jek. Apakah memang ada koreksi tarif terbaru dari perusahaan tersebut atau tidak. "Kami tidak ada keterangan resmi soal ini," elak Rindu Ragila, Public Relations Manager Go-Jek Indonesia kepada KONTAN.
Sedangkan manajemen Grab Indonesia mengaku menggunakan perhitungan tarif layanan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
Mediko Azwar, Marketing Director, Grab Indonesia bilang pihaknya telah mengikuti batas bawah dan batas atas dari ketentuan tarif tersebut. Selain itu, penentuan tarif tersebut juga sudah mempertimbangkan keseimbangan antara permintaan penumpang dengan pasokan mitra pengemudi yang ada.
Jadi, kata Mediko, tarif transportasi online seperti Grab bersifat dinamis meski ada batas atas dan bawah. "Tergantung suplai dan permintaan saja," katanya memberi alasan.
Tarif GrabBike saat ini sebesar Rp 1.500 per km. Di atas 10 kilometer ada tambahan Rp 3.000 per km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News