Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Harga sewa ruang pusat perbelanjaan untuk penyewa kelas kakap (anchor tenant) makin lama makin murah, dibanding tenant yang lebih kecil dari sisi ukuran usaha.
Sebagai informasi, kalau harga sewa normal di kisaran Rp 100.000- Rp 300.000 per meter persegi, maka harga yang harus dibayar oleh tenant besar kurang dari separuhnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengungkapkan, biaya sewa tenant besar pada dekade 1990-an masih sekitar Rp 160.000 per meter persegi. Sekarang, tarif sewa tinggal 20%-40% dari harga tersebut.
Harga sewa terus turun karena tenant besar sekarang lebih berani menawar harga istimewa ke pengelola mal. "Dengan harga tahun 90-an, kami baru bisa balik modal enam tahun setelah disewakan. Dengan harga sekarang, kami balik modal setelah lewat 12 tahun," kata Stefanus.
Stefanus mengaku, pengelola tak dapat mematok sewa lebih tinggi terhadap anchor tenant karena selain luas ruang yang mereka sewa lebih luas, kehadiran para penyewa utama juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. "Jadi memang tergantung kemampuan menawar dari pihak pengelola," terang Stefanus yang juga Direktur Utama Pakuwon Group.
Salah satu hal utama yang mampu menyedot pengunjung ke pusat perbelanjaan adalah kehadiran anchor tenant tertentu. Nah, pengelola memanfaatkan kehadiran tenant besar itu untuk menawarkan ruang yang lebih kecil kepada penyewa lain. "Tarif sewa ruang di sekitar space yang disewa anchor tenant biasanya memang lebih mahal," katanya.
Kepala Humas PT Lippo Karawaci Tbk Danang Kemayan Jati mengatakan, harga sewa untuk anchor tenant juga tergantung pada lokasi mal atau pusat belanja. "Kalau Plaza Semanggi harga sewanya beda dengan Cibubur Junction," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News