kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Tekanan Global hingga Kampanye Negatif terhadap Industri Nikel Indonesia


Sabtu, 17 Mei 2025 / 18:20 WIB
Tekanan Global hingga Kampanye Negatif terhadap Industri Nikel Indonesia
ILUSTRASI. Foto udara pemukiman warga di Desa Bahomakmur dan kawasan industri nikel Indonesia Morowali Industrial Park atau PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu (3/1/2024). Sejumlah desa di kawasan lingkar industri tambang nikel di Kabupaten Morowali tersebut kini dipadati penduduk yang sebagian besarnya merupakan pekerja industri nikel. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.


Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan global terhadap industri nikel Indonesia terus berlangsung. Mulai dari gugatan Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO) pada tahun 2020, penerapan tarif tambahan dari Amerika Serikat terhadap produk nikel, hingga kampanye negatif dengan tema ‘dirty nickel’ yang ujungnya dikaitkan dengan isu pencemaran lingkungan.

Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) terus mendukung pengembangan industri nikel yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Saat ini, banyak perusahaan industri hilirisasi nikel di Indonesia yang telah dan terus menerus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip perlindungan lingkungan, memberikan manfaat positif terhadap ekonomi dan sosial masyarakat, serta sistem tata kelola yang baik, termasuk dalam hal pengambilan keputusan, pengendalian internal, dan penanganan risiko.

Banyak peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perlindungan lingkungan hidup di Indonesia telah diterbitkan oleh pemerintah dan dijalankan serta diawasi secara sangat ketat dalam rangka tanggung jawab lingkungan hidup, termasuk dalam hal ini aktivitas industri hilirisasi nikel. Peraturan perundang-undangan tersebut wajib diikuti dan dijalankan dalam kegiatan industri hilirisasi nikel serta pelaksanaannya diawasi secara ketat dan dievaluasi secara berkala oleh Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Larangan Ekspor Nikel Filipina, Industri Smelter RI Terancam Kekurangan Bahan Baku

Program hilirisasi nikel yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2014 telah mencapai keberhasilan yang luar biasa dan mengubah peta pasar nikel dunia secara signifikan. Indonesia telah menjadi produsen nikel terbesar di dunia saat ini dan menguasai lebih dari 60% pangsa pasar nikel dunia. Program hilirisasi nikel dan industri turunannya telah memberikan konstribusi positif tehadap penerimaan pendapatan pemerintah dari pajak dan PNBP, penyerapan tenaga kerja yang sangat besar, alih teknologi serta multiplier effects lainnya.

Arif Perdanakusumah, Ketua Umum Forum Industri Nikel Indonesia menjelaskan bahwa pelaku hilirisasi nikel di Indonesia juga terus berupaya untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan ketat yang diterapkan Pemerintah Indonesia serta berupaya untuk meningkatkan standard operasional sesuai persyaratan internasional. Beberapa pelaku industri hilirisasi juga telah memulai proses sertifikasi dengan institusi global yang reputable seperti IRMA (Initiatives for Responsible Mining Assurance).

Baca Juga: Kuasai 65% Pasokan Nikel, Begini Dampak Pelemahan Industri di China ke Harga Nikel RI

Keberhasilan program hilirisasi nikel yang telah dijalankan oleh Indonesia dari satu sisi oleh negara lain dipandang sebagai ancaman pada rantai pasok nikel di dunia baik saat ini dan kedepannya. Banyak upaya menggagalkan hilirisasi nikel yang ditempuh oleh negara lain terhadap Indonesia. FINI melihat bahwa kampanye negatif, termasuk isu pencemaran lingkungan, yang ditujukan terhadap program hilirisasi di Indonesia saat ini merupakan bagian dari perang dagang dunia.

“Negara lain harus melihat hilirisasi nikel yang sedang berjalan di Indonesia tidak hanya dari sisi negatifnya saja, tapi juga dari kontribusi positif yang telah dihasilkan dari program hilirisasi ini baik bagi Indonesia maupun bagi dunia, misalnya semakin terbukanya kesempatan berinvestasi di Indonesia, diversifikasi rantai pasok nikel dunia, serta kemungkinan berkembangnya inovasi teknologi atau alternatif teknologi yang dapat bermanfaat bagi industri nikel, “tambah Arif.

Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) akan selalu mendukung Pemerintah Indonesia untuk terus menjalankan peta jalan (road map) pengembangan hilirisasi nikel dan industri turunannya. FINI juga akan terus mendukung industri nikel yang ramah terhadap aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik.

Baca Juga: Industri Nikel Indonesia Ditekan Global, APNI: Market Sudah Paham Kondisi Indonesia

Selanjutnya: PTPN I Komitmen Bangun Ijen lewat Sinergi Masyarakat

Menarik Dibaca: Makassar Open Tournament Domino 2025 Bangun Sinergi Antar Tim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×