Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) optimistis dapat mencatatkan kenaikan laba sebesar 10% dari tahun 2023 hingga tutup tahun 2024 ini.
"Sampai dengan akhir tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 10% dari tahun sebelumnya," ungkap Head of Corporate Finance and Strategy PT Teladan Prima Agro Tbk, Wasisto Budi Sulistio kepada Kontan, Selasa (12/11).
Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2023 Teladan Prima Agro mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,01 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 451,78 miliar.
Baca Juga: Ini Jurus Teladan Prima (TLDN) untuk Meningkatkan Daya Saing di Industri Sawit
Target peningkatan kinerja ini bukan tanpa alasan, perseroan pada periode Januari-September 2024 ini telah mencatatkan peningkatan kinerja dengan realisasi laba bersih TLDN meningkat 68,2% secara tahunan atau year on year (yoy), setara Rp 393,9 miliar, dengan pendapatan sebesar Rp 2,87 triliun.
"Pendapatan ini terutama berasal dari crude palm oil (CPO) dengan kontribusi sekitar 92% terhadap total pendapatan dalam sembilan bulan pertama di tahun ini," tambah Wasisto.
Tidak hanya peningkatan penjualan CPO, Wasisto bilang TLDN juga akan menggenjot peningkatan penjualan untuk Palm Kernel Oil (PKO) atau minyak inti kelapa sawit dan Palm Kernel Expeller (PKE) atau bungkil kelapa sawit di sisa tahun ini.
Adapun dari sisi produksi, sampai dengan akhir September 2024, total produksi tandan buah segar (TBS) Teladan Prima Agro mencapai 878.296 ton, atau tumbuh 0,2% yoy.
Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Catat Laba Bersih Rp 393,90 Miliar di Kuartal III 2024
Sementara itu, pada periode sama, produksi crude palm oil (CPO) mencapai 235.213 ton, atau meningkat 0,1% yoy.
"Hasil dari kinerja operasional tersebut tetap berada di level pertumbuhan positif di tengah anomali cuaca yang berlangsung pada tahun ini. Hal ini seiring dengan
upaya Perusahaan dalam menerapkan praktik-praktik preciosion agriculture dalam perkebunan kelapa sawit TLDN di Kalimantan Timur," tutup Wasisto.
Selanjutnya: Morgan Stanley Proyeksi Pasar Saham RI Menarik, Perhatikan Risiko dan Pilihan Saham
Menarik Dibaca: Lanjut Turun, Harga Emas Antam Melorot Rp 11.000 Hari Ini 14 November 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News