Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Beberapa pemimpin perusahaan telekomunikasi berkumpul dalam gelaran Telco Outlook 2019 bertajuk Megatrends in Telecom: Targeting Blue Ocean for Growth di Aston Priority Hotel, Jakarta Selatan, Senin (5/12).
Selain menghadirkan tiga pembicara kunci, yakni Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail, lalu Board Member Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Arief Musta'in, dan CTO Huawei Indonesia, Vanness You.
Baca Juga: Investor asing banyak melepas saham-saham perbankan, ini rekomendasi bagi investor
Gelaran ini juga menghadirkan diskusi panel yang diisi oleh Direktur Keuangan Telkomsel, Heri Supriyadi, Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya, General Manager 5G/LTE Architecture dan Application Hutchison 3 Indonesia Riza Taufab, dan Chief Sales and Distribution Officer Indosat Oordeoo Hendry Mulya Syam.
Dalam sambutan pembukaan Selular Telco Outlook 2019, Uday Rayana CEO dan Editor in Chief Selular, mengatakan bahwa melalui Forum yang merupakan kalender tahunan ini, diharapkan dapat mendorong industri telekomunikasi tumbuh lebih sehat. Sehingga bisa berkontribusi lebih baik lagi bagi masyarakat dan dunia usaha.
“Selular Telco Outlook 2020 merupakan upaya kami selaku media, untuk terus bermitra dengan industri seperti operator, vendor, bahkan dengan pertumbuhan ekosistem DNA (Device, Network, dan Application) dari sisi aplikasi, kita berharap seluruh stake holder termasuk pemerintah, untuk bisa bekerja sama membangun industri ini lebih baik," ujar Uday di Hotel Aston, Jakarta, Senin (2/12).
Lebih jauh, dia menjelaskan saat ini operator selular berada dalam posisi cukup startegis karena perubahan ke ekonomi digital. Pembangunan BTS 4G, yang mulai menjangkau semua wilayah Indonesia, juga mendorong tumbuhnya layanan baru yang meningkatman revenue operator.
Baca Juga: Tahun 2019 tinggal sebulan, IHSG termasuk indeks berkinerja terburuk
Industri telekomunikasi diindikasikan mengalami perbaikan setelah terpeleset sebesar 7,3% akibat imbas dari kebijakan registrasi prabayar yang dijalankan pemerintah bersama operator.
Sementara dari sisi tarif, saat ini dipandang Uday sudah terbilang wajar. "Penarapan harga yang tak melulu murah, memberikan edukasi kepada konsumen bahwa kualitas layanan sebanding dengan harga yang ditawarkan," lanjutnya.
Sementara itu, dari sisi industri device juga tumbuh signifikan. Lembaga riset IDC, dalam dua kuartal terakhir mencatat penjualan smartphone di Indonesia meningkat pesat, pada kuartal II 2019 mencapau 9,7 juta unit dan kuartal III 2019 mencapau 8,8 juta unit.
Baca Juga: Wall Street rontok, obral Black Friday tak ramai
"Kami berharap, dalam gelaran ini, kami bisa memetakan beragam persoalan yang mengadang industri telekomunikasi Indonesia, menjembatani kerjasama antar pelaku industri, pemerintah, dan stake holder lainnya, sekaligus menciptakan peluang bisnis baru," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News