Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa serapan batubara dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) sepanjang semester I-2025 mayoritas masih untuk keperluan tenaga listrik dan juga smelter.
Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) ESDM, Tri Winarno, 50% dari total volume DMO sepanjang tahun ini dialokasikan untuk keperluan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), diikuti oleh keperluan pabrik pemurnian atau smelter dan sektor industri lainnya.
"140-an (juta ton batubara) DMO untuk PLN dan Independent Power Producer (IPP), lalu untuk smelter, semen, pupuk, kertas, tapi itu pun kecil ya. Yang banyak untuk smelter, untuk PLN," ungkap Tri saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Realisasi DMO Batubara Tembus 104,59 Juta Ton di Semester I-2025
Khusus untuk kebutuhan smelter, Tri bilang alokasi DMO mencapai kurang lebih 70 juta ton.
"Untuk smelter sekitar 70-an (juta ton)," tambahnya.
Adapun terkait beberapa lini produksi smelter yang dikurangi atau ditutup tahun ini, Tri menyebut, terdapat potensi penurunan penyerapan DMO batubara.
"Ya kalau dia (smelter) turun (produksi), berarti penyerapan DMO juga berkurang," katanya.
Sebelumnya, dalam catatan Kontan, Kementerian ESDM mengungkapkan serapan batubara dalam negeri DMO sepanjang semester I-2025 telah mencapai 104,59 juta ton, dari total DMO sepanjang tahun ini 239 juta ton.
"Hingga bulan Juni 2025, realisasi DMO mencapai 104,59 juta ton. Target DMO batubara tahun 2025 ditetapkan sebesar 239 juta ton," ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Dirjen Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) ESDM Surya Herjuna saat dikonfirmasi Kontan, Selasa (29/07).
Baca Juga: Ekspor & DMO Batubara Indonesia Menyusut
Sebagai informasi, target produksi batubara Indonesia sepanjang tahun ini adalah 739 juta ton, dengan alokasi 239 juta ton untuk DMO, dan 500 juta ton diprediksi dapat memenuhi kebutuhan ekspor batubara.
Selain itu, menurut Indonesia Mining Association (IMA) harga batubara DMO Indonesia untuk kelistrikan masih berada pada US$ 70 per ton. Sedangkan untuk non-kelistrikan (kecuali ke smelter) harga tetap di angka US$ 90 per ton.
Selanjutnya: Siapa USABC dan AmCham sehingga Pemerintah RI Perlu Jalin MoU dengan Mereka?
Menarik Dibaca: Inspirasi Warna Cat yang Menenangkan Pilihan Desainer Interior di Tahun 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News