Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sampai saat ini telah memiliki 26 data center yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga internasional. Diantaranya terdiri dari 5 data center internasional, 18 Neucentrix serta 3 data center tier 3 dan 4.
Vice President Corporate TLKM, Pujo Pramono mengatakan kehadiran Telkom HyperScale Data Center menunjukkan besarnya kapasitas Telkom untuk menjadi perusahaan digital telco di Indonesia dan dunia. “Ini juga menjadi milestone penting bagi Telkom untuk menjadi pemain utama pada domain digital platform, sejalan dengan langkah transformasi dan visi Telkom menjadi digital telco,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/7).
Sehingga dengan fokus pada peluang untuk mencari tenant baik pemain lokal, regional hingga internasional, ia bilang pembangunan Telkom Hyperscale Data Center akan mengakselerasi bisnis platform digital sebagai enabler berbagai layanan dan solusi ICT untuk global player, dan korporasi dari berbagai sektor seperti finance & banking, government, private sector, manufacturing, content provider dan global cloud provider.
Baca Juga: Tahun ini, Darmi Bersaudara (KAYU) jajaki berbagai opsi diversifikasi usaha
Dengan adanya dukungan data center yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung dengan jaringan broadband, maka Telkom telah siap dan mampu untuk mengakomodasi kebutuhan mendatang. “Seperti kehadiran 5G, teknologi edge blockchain dan kebutuhan masa depan lainnya. Ini tentunya menjadi competitive advantage pusat data yang dimiliki Telkom untuk bersaing di bisnis digital platform,” sambungnya.
Sebagai informasi, pihaknya telah melakukan investasi pembangunan Hyperscale Data Center, seluas 65.000 meter persegi dengan total kapasitas mencapai 10.000 rack di Cikarang, Bekasi. Bahkan kapasitas daya listriknya juga tersedia hingga 75 MW.
Sayangnya, dia sendiri tidak mengemukakan nominal investasi yang digelontorkan khusus pada bisnis cloud tersebut. Yang pasti, pembangunan data center ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang perseroan. Ia menambahkan, pembangunan HDC di Cikarang dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan dibangun 1 gedung data center, powerhouse, dan gedung kantor yang diperkirakan selesai pada Q2 2021.
Nantinya, tahap tersebut akan dibangun hingga tiga gedung data center yang akan dikembangkan di Cikarang. Sementara, untuk rencana melebarkan sayapnya, Telkom telah melirik peluang pembangunan data center lainnya, namun saat ini pihaknya masih dalam tahap pengkajian lebih lanjut. “Kami melihat prospek bisnis data center di Indonesia masih cukup bagus, bahkan menurut market research International Data Corporation (IDC) market akan tumbuh dengan CAGR 19% dimana pada 2025 akan mencapai Rp 3,7 triliun,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan Kontan, tahun ini TLKM menyiapkan capex sebesar 25% dari target pendapatan tahun ini yakni sekitar Rp 143,94 triliun atau sekitar Rp 35,9 triliun. Sebagian besar pendanaan capex tahun ini akan berasal dari dana internal dan sisanya berasal dari pendanaan eksternal khususnya perbankan.
Baca Juga: PPKM darurat, Ace Hardware (ACES) andalkan penjualan online
Pujo memaparkan, sebesar 30% hingga 40% dari capex akan dialokasikan untuk pengembangan jaringan 4G dan sistem IT. Selain itu, tahun 2021 ini Telkom juga akan membangun jaringan akses, jaringan backbone, pembangunan data center, dan pengembangan bisnis menara.
Sebagai informasi, Telkom Indonesia (TLKM) telah membukukan pendapatan sebesar Rp 33,95 triliun di kuartal I 2021. Jika dibandingkan dengan pendapatan periode sama tahun 2020 tercatat turun tipis 0,7% Rp 34,19 triliun.
Sementara itu, di sisi lain, laba bersih Telkom tercatat tumbuh 2,6% year on year (yoy) dari Rp 5,86 triliun menjadi Rp 6,01 triliun di Kuartal 1-2021.
Selanjutnya: Laba bersih Darma Henwa (DEWA) naik 26% meski pendapatan turun 10% pada kuartal I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News