Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan diminta berkomitmen menjaga eksosistem dan kelestarian perairan Teluk Bone. Pasalnya, kelestarian perairan di Teluk Bone berpotensi rusak bila pemerintah daerah setempat tidak mengawasinya dan membiarkan hegemoni korporasi menggarap kekeyaan teluk tersebut. Selain itu, Pemda juga perlu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, keindahan Teluk Bone yang dapat menumbuhkan roda perekonomian daerah, jangan sampai rusak ekosistemnya. Karena itu, ia berpesan kepada seluruh kepala daerah yang ada di kawasan Teluk Bone, seluruh walikota dan bupati jangan sampai lengah mengawasi perairan Teluk Bone.
Lebih lanjut, Susi juga mengatakan, dalam era pembangunan industri saat ini, seperti pertambangan maupun perkebunan yang berada di kawasan Teluk Bone sebaiknya tidak menghilangkan ciri khas budaya dan pergerakkan ekonomi masyarakat yang berada di wilayah sekitar Teluk Bone, terutama Sulawesi Tenggara.
Susi menilai, pihaknya melihat adanya potensi hegemoni yang terjadi di teluk tersebut. Dan itu terjadi, apabila pemerintah daerah setempat tidak mendukung ekonomi masyarakat, maka masyarakat akan terpinggirkan. Apalagi jika dikuasai oleh korporasi. "Maka masyarakat nanti akan jadi penonton saja. Karena yang kita inginkan adalah hidupnya ekonomi masyarakat," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (21/3)
Sebelumnya, Susi menilai Teluk Bone merupakan salah satu wilayah terlindung, jauh dari gempuran ombak samudera, yang menjadikan beraneka ragam ikan tinggal berlama-lama di dalamnya. "Yang pasti ikan-ikan akan senang transit disitu. Saya melihat Sulawesi, salah satu motor Indonesia dalam pertumbuhan PDB-nya, jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News