Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) menargetkan penambahan rute baru untuk melengkapi jaringan nasional yang dikembangkan perusahaan dalam rangka menyelenggarakan program tol laut. Hingga akhir tahun ini, TMAS menargetkan bisa menjelajahi rute di 50 pelabuhan.
Hingga akhir 2016, TMAS sudah membuka rute di 27 pelabuhan, setelah menambah tujuh rute baru yakni Timika, Merauke, Malahayati, Kumai, Sampit, Seruai dan Tual.
Lalu, pada kuartal I 2017, perusahaan pelayaran ini sudah menambah lima pelabuhan baru, sehingga saat ini sudah memiliki rute di 32 pelabuhan. Dengan begitu, mereka masih akan menambah 18 pelabuhan lagi hingga akhir tahun ini.
Harry Haryanto, Direktur TMAS mengatakan, perusahaan akan melengkapi national network dengan fokus membuka rute baru di wilayah Indonesia. "Pasalnya secara fleet akan lebih baik di Indonesia Timur terutama Papua dibandingkan dengan Indonesia bagian barat," katanya di Jakarta, Senin (17/4).
Pada kuartal I 2017, TMAS telah membuka rute baru di Pelabuhan Loksemawe, Tarakan, Nabire di Papua, Papak Papua dan Pelabuhan Bobo Maluku.
Sementara pelabuhan lain yang akan rencananya akan dibuka tahun ini diantaranya Pelabuhan Kaimanan di Papua, Pelabuhan Berau dan Nunukan di Kalimantan, Pelabuhan Gorontallo di Sulawesi, Lombok dan Bali.
Sementara di wilayah Indonesia Barat, akan membuka rute ke Bangka Belitung, Padang dan Bengkulu.
Dengan pembukaan rute baru di wilayah Aceh seperti pelabuhan Loksemawe dan Malahayati, TMAS kini sudah berhasil merealiasikan tol laut. Kini perusahaan bisa melayani transportasi barang dari Sabang sampai Merauke baik dari pelabuhan kecil maupun pelabuhan besar ke pelabuhan lain.
Perseroan telah memiliki dua pendulum service. Pertama, Service S4 yang melayani pelayaran langsung dari Medan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Palu, Bitung. Kedua, Service A3 yang melayani Medan-Jakarta-surabaya-Makassar- Ambon. Pelabuhan-pelabuhan besar tersebut akan menjadi hub port yang dilayani kapal besar setiap minggu. Sementara dari hub ke pelabuhan kecil akan dilayani dengan kapal kecil berkapasitas 300-500 TEUs.
Faty Khusumo, Managing Direktur TMAS mengatakan, tantangan perusahaan ke depan untuk menyelenggarakan tol laut lewat pengembangkan national network tersebut adalah menjaga semua service tetap bisa dilakukan setiap minggu (weekly), karena setiap pelabuhan memiliki standar kerja yang berbeda-beda.
"Kapal, angkutan dan bongkar muat adalah satu kesinambungan. Kita bisa mempertahankan weekly tergantung pada kesiapaan dari masing-masing pelabuhan supaya kapal saat datang bisa langsung sandar dan kesiapan alat di pelabuhan supaya bisa bongkar muat lebih cepat," jelas Faty.
Untuk itu, TMAS melakukan strategi mengajak operator pelabuhan bekerja sama terkait window services atau kepastian waktu berlabuh di suatu pelabuhan agar program tol laut bisa berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendulum service TMAS telah menekennota kesepahaman dengan Pelindo dan operator pelabuhan untuk mendukung jadwal pelayaran yang tepat waktu dan meningkatkan kinerja bongkar muat di lima pelabuhan yakni Belawan, Tanjung Priok, Surabaya, Makassar dan Bitung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News