Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun 2024, emiten penyedia layanan transportasi laut dan jasa pendukungnya, PT Temas Tbk (TMAS) melakukan diversifikasi bisnis di sektor dekarbonisasi, lewat anak usaha PT Temas Energy.
Direktur Utama TMAS Faty Khusumo mengatakan, diversifikasi ini dilakukan guna mendukung visi Indonesia Emas tahun 2045 dan Net Zero Carbon Indonesia tahun 2060.
“Dari pengembangan sumber energi bersih dan terbarukan, dengan penekanan yang kuat pada distribusi yang efisien, kami mendirikan PT Temas Energy untuk berpartisipasi dalam bisnis di bidang energi dan distribusi energi,” ungkapnya dalam Public Expose Tahunan TMAS, Rabu (27/3).
Tak tanggung-tanggung, untuk menunjukkan keseriusannya di sektor dekarbonisasi, TMAS menganggarkan dana 20% hingga 30% dari total anggaran belanja atau capex tahun ini untuk pengembangan usaha PT Temas Energy.
Baca Juga: Lakukan Peremajaan Kapal, Temas (TMAS) Siapkan Capex Rp 1,3 Triliun pada 2024
Asal tahu saja, TMAS menganggarkan capex untuk tahun 2024 sebesar Rp 1,3 triliun. Artinya, anggaran untuk sektor dekarbonisasi di tahun ini maksimal sebesar Rp 390 miliar
Meski begitu, Ganny Zheng, Direktur TMAS bilang, fokus PT Temas Energy adalah kepada sektor energi bersih.
“Untuk (pengangkutan) ke batubara kita belum melihat ke sana karena kita membidiknya untuk energi yang lebih bersih. Saat ini kerjasamanya (di sektor energi) juga belum ada,” kata Ganny.
Faty menambahkan, secara gamblang untuk energi terbarukan dan untuk project dari dekarbonisasi adalah dipandang perseroan sebagai topik hangat dimana perseroan juga harus turut ambil bagian dalam perlindungannya.
“Ini hot topik yang kami merasa kita harus turut partisipasi dalam pengembangan ke depan untuk mendekat dekarbonisasi kita juga ahead di depan untuk melihat gimana dorong proyek dekarbonisasi ini masih dan bisa jalan,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan saat ini TMAS sedang dalam tahap penjajakan kerjasama dengan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) di sektor dekarbonisasi tersebut.
“Kita bekerja sama dengan MHI juga untuk itu, tapi masih dalam penjajakan. Sehingga kita anggarankan capex ini terlebih dahulu untuk itu biar aman,biar ada anggarannya dan lebih siap,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News