Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kabar miring menghinggapi McDonald’s (McD). Restoran waralaba cepat saji ini diprotes oleh ratusan organisasi kesehatan dan para profesional di AS untuk segera menghentikan kegiatan promosinya kepada anak-anak.
Rabu (17/5) Reuters menulis bahwa, pemrotes ini menganggap kandungan lemak, garam, kalori dan gula yang tinggi di makanan cepat saji McDonald’s bisa membahayakan kesehatan anak-anak.
McDonald’s Corp. sepertinya belum memberi komentar resmi mengenai permintaan sejumlah masyarakat AS ini.
Namun, Michael Hartono, Marketing and Communication Director PT Rekso Nasional Food (RNF), sebagai pemegang lisensi pengembangan bisnis waralaba McDonald’s di Indonesia ini mengklaim, selama ini RNF telah memperhatikan standar gizi bagi anak-anak dalam mengolah menu yang disajikan oleh McDonald’s Indonesia.
“Selama ini menu yang ditawarkan McDonald’s Indonesia untuk kalangan anak-anak adalah paket Happy Meals yang tidak menawarkan minuman bersoda. Tapi diganti dengan jus jeruk atau susu,” ujar Michael.
Luncurkan produk baru
Isu kesehatan dalam produknya ini tak menghadang McD untuk meluncurkan menu-menu baru. Salah satu produk barunya adalah menu untuk sarapan pagi.
Sebelumnya, menu sarapan ini sudah di tawarkan sejak tahun lalu. "Awalnya, kami hanya coba-coba dulu, dan ternyata antusias masyarakat cukup berminat pada menu sarapan ini," ujarnya.
Adapun menu sarapan yang ditawarkan seperti paket sausage McMuffin ditambah dengan secangkir black coffee, hotcakes yang berupa potongan pancakes, dan Hash Brown.
Menu sarapan ini disajikan sejak pukul 05.00 pagi hingga 11.00 siang. Harga yang ditawarkan cukup beragam sekitar Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per paket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News