Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
Baca Juga: Mana lebih untung: beli emas Antam atau investasi saham ANTM?
Produksi tembaga MDKA memang sempat terpengaruh oleh adanya ketidakstabilan lereng pit Kali Kuning di proyek tembaga Wetar. Pihak perusahaan pun saat ini sedang melakukan tinjauan yang bersifat strategis atas produksi tembaga di Wetar. “Oleh karenanya tidak ada target produksi tembaga sampai tinjauan strategis tersebut selesai,” tutur Adi.
Ia juga mengaku, sejauh ini kegiatan ekspor komoditas MDKA masih berjalan normal kendati wabah Corona mengancam. Catatan Kontan, emas yang diproduksi MDKA diekspor ke Hongkong sementara hasil produksi tembaga diekspor ke China dan beberapa negara Asia Tenggara.
Adi juga menyebut, sampai saat ini manajemen MDKA masih melakukan pembahasan terkait besaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang akan dikeluarkan pada tahun 2020.
Baca Juga: Empat Emiten Gelar IPO di Saat Bursa Goyang, Risiko Investasi Lebih Tinggi
MDKA memang memiliki sejumlah agenda bisnis, salah satunya proyek pengembangan tambang emas Pani di Gorontalo yang bekerja sama dengan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Januari lalu, MDKA dan PSAB resmi bekerja sama untuk membentuk perusahaan patungan demi pengembangan proyek tersebut.
Adi menjelaskan, kerja sama antara MDKA dan PSAB sampai sekarang masih dalam bentuk nota kesepahaman. Kerja sama ini juga sangat bergantung terhadap beberapa syarat dan kondisi yang harus terlebih dahulu dipenuhi oleh kedua belah pihak. “Sampai dengan saat ini manajemen MDKA dan PSAB sedang dalam tahap pemenuhan semua kondisi yang disyaratkan,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News