Terdampak Efisiensi Anggaran Pemerintah, Kinerja Dyandra Anjlok pada Semester I-2025

Senin, 28 Juli 2025 / 14:10 WIB

ILUSTRASI. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN). Dyandra Media International (DYAN) mencatatkan pendapatan sebesar Rp668,3 miliar dan laba bersih sebesar Rp19,2 miliar pada semester I-2025.

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) baru saja merilis laporan keuangan kuartal II tahun 2025.

DYAN mencatatkan pendapatan sebesar Rp668,3 miliar dan laba bersih sebesar Rp19,2 miliar setelah biaya penghapusan goodwill sebesar Rp20 miliar pada semester I-2025.

Merujuk laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Senin (28/7), pendapatan DYAN tercatat menurun 14,46% yoy dari sebelumnya Rp 781,27 miliar di semester I-2024, menjadi Rp 668,26 miliar.

Kontribusi pendapatan terbesar senilai Rp572,7 miliar atau setara porsi 85% berasal dari segmen Event/ Exhibition Organizer yaitu PT Dyandra Promosindo beserta anak usahanya.

Kemudian diikuti oleh PT Nusa Dua Indonesia dari segmen Convention and Exhibition Hall senilai Rp60,7 miliar atau sebesar 9%, PT Dyamall Graha Utama dari segmen Supporting Event senilai Rp24,8 miliar atau sebesar 4% dan PT Graha Multi Utama dari segmen Hotel senilai Rp12,3 miliar atau sebesar 2%.

Direktur Utama DYAN Daswar Marpaung menyampaikan dengan diberlakukannya efisiensi anggaran oleh Pemerintah pada awal tahun 2025, bisnis Perseroan mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan.

Hal ini berdampak pada menurunnya laba Perseroan pada semester I- 2025 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di mana, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih DYAN tercatat senilai Rp 32,39 miliar atau menyusut 62,30% dibandingkan Rp 85,95 miliar di semester I-2024.

“Kebijakan tersebut berdampak pada proses bisnis Perseroan yaitu menurunnya permintaan pasar terutama dari penyelenggaraan event oleh Pemerintah, menurunnya kepersertaan Pemerintah di event MICE, penurunan pemesanan (reservation) untuk convention and exhibition hall serta penurunan tingkat hunian kamar hotel,” ungkap Daswar, dalam keterangan resminya, Senin (28/7).

Menurutnya, penurunan permintaan pasar ini terjadi sejalan dengan kebijakan pemerintah yang melakukan efisiensi anggaran dengan memangkas berbagai kegiatan operasional dan non-operasional, termasuk perjalanan dinas, rapat, seminar, dan kegiatan sejenis lainnya.

Selain itu, Perseroan juga mencatat adanya aksi korporasi berupa pengalihan seluruh saham di dalam PT Visicita Imaji Semesta, milik bisnis unit PT Dyandra Promosindo pada tanggal 17 Juni 2025 yang lalu.

Perseroan mengakui adanya penghapusan nilai goodwillsenilai Rp20 miliar sebagai bagian dari ‘Beban Lain-lain’ dalam laporan laba rugi dan penghasilan kompherensif lain konsolidasian.

“Manajemen berpendapat bahwa akumulasi penurunan nilai cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan goodwill,” jelasnya.

Daswar menambahkan bahwa sektor industri MICE di semester I-2025 menghadapi tantangan yang luar biasa.

Perseroan terus berupaya melakukan kemitraan strategis dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja Perseroan dalam mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025.

“Perseroan berharap menuju penghujung tahun 2025 ini iklim bisnis di Indonesia khususnya sektor MICE menunjukan tren yang kembali positif dan tumbuh secara berkelanjutan,” tutup Daswar.