Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Graphia Tbk (ASGR) membukukan pendapatan bersih konsolidasian per 30 Juni 2020 sebesar Rp 1,45 triliun atau turun 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Melinda Pudjo, Head of Coporate Communications PT Astra Graphia Tbk menjelaskan, penurunan pendapatan bersih dikontribusikan dari unit usaha solusi dokumen dan solusi perkantoran.
Baca Juga: Bisnis hotelnya tertekan, kinerja Jaya Sukses Makmur (RISE) di semester I 2020 loyo
Kendati demikian, Melinda menyebut, unit usaha solusi dokumen masih mencatatkan pertumbuhan unit terpasang di semester pertama 2020. Unit usaha solusi teknologi informasi berhasil membukukan pertumbuhan pada pendapatan bersih melalui penguatan penetrasi pasar dan percepatan inisiatif bisnis.
"Perbaikan kinerja perusahaan di kuartal II tercermin dari laba bersih perusahaan yang membaik yakni sebesar Rp 21 miliar di semester I 2020," kata Melinda kepada kontan.co.id, Senin (11/8).
Kondisi pandemi yang melanda Indonesia diawal semester 2020 juga membuat Astragraphia terpaksa menunda beberapa inisiatif, sehingga belum ada realisasi ekspansi di semester I 2020.
Melinda memaparkan, anggaran belanja modal atau capital expenditure yang telah terserap sepanjang Semester I 2020 adalah sebesar Rp 77,4 miliar. Sebagian besar capex digunakan untuk equipment for leased di unit bisnis solusi dokumen.
Baca Juga: Jaya Sukses Makmur (RISE) anggarkan belanja modal Rp 300 miliar di 2020
"Astragraphia selalu mengevaluasi dan melihat peluang yang ada untuk melakukan ekspansi bisnis, namun tahun ini anggaran capex akan lebih banyak dioptimalisasikan untuk mendukung pencapaian pendapatan perusahaan," ujar Melinda.
Ia juga menyampaikan, di tahun ini juga pihaknya membidik beberapa kontrak atau project yang sedang dalam proses atau menjadi potensi pendapatan di tahun ini, yang bersumber dari lini bisnis utama solusi dokumen maupun dari teknologi informasi dan solusi perkantoran.
Menurutnya, dalam situasi bisnis dan perekonomian Indonesia yang sangat menantang saat ini, Astragraphia telah menerapkan berbagai kebijakan agar bersama pelanggan dapat bertahan melewati masa ini bersama. Kebijakan tersebut tidak selalu terkait dengan revisi nilai kontrak, namun lebih luas lagi melihat kerja sama jangka panjang bersama pelanggan.
"Melihat tantangan bisnis saat ini, kami terus berusaha agar produk & jasa yang kami tawarkan tetap relevan terhadap perubahan kebutuhan pelanggan. Kami pun tetap mengeksplor peluang bisnis baru agar tetap menjadi partner pilihan pelanggan," jelasnya.
Baca Juga: Apexindo Pratama Duta (APEX) khawatirkan rendahnya harga migas
Selain itu menurut Melinda, dari segi operasional, penerapan protokol kesehatan dan split team (work from home) tidak menjadi penghambat dalam operasional Astragraphia di area pelayanan pelanggan, penjualan, maupun proses internal.
Penerapan teknologi, efisiensi dan inovasi pada proses internal, serta digitalisasi pada banyak aspek dan lini, membuat Astragraphia tetap mampu memberikan kualitas layanan terbaik bagi pelanggan dalam kondisi apapun.
"Seiring dengan perbaikan kondisi bisnis di tengah pandemi covid-19 yang diimbangi dengan usaha perbaikan pada pengelolaan biaya operasional, perusahaan akan terus berupaya untuk menjalankan operational excellence dalam setiap proses di seluruh lini bisnis agar mendapatkan hasil yang lebih baik," ujar Melinda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
