kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis hotelnya tertekan, kinerja Jaya Sukses Makmur (RISE) di semester I 2020 loyo


Selasa, 11 Agustus 2020 / 14:05 WIB
Bisnis hotelnya tertekan, kinerja Jaya Sukses Makmur (RISE) di semester I 2020 loyo
ILUSTRASI. PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/07/2018.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) akui kinerjanya di semester I 2020 melandai akibat diterpa pandemi Corona. Adapun sektor hotel yang paling terpukul. 

Direktur Keuangan Jaya Sukses Makmur Sentosa, Herliani Prayogo menjelaskan pendapatan RISE di semester I 2020 turun 22% year on year (yoy) menjadi Rp 73,95 miliar. Penurunan tersebut karena dampak pandemi Corona. "Bisnis perhotelan yang sangat terdampak sehingga pendapatan dari Hotel turun 44% dibanding pendapatan hotel di 2019," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (11/8). 

Di sisi lain, RISE juga mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp 10,17 miliar di kuartal II 2020 dari yang sebelumnya laba Rp 4,09 miliar di kuartal II 2019. 

Baca Juga: Jaya Sukses Makmur (RISE) catatkan rugi bersih Rp 10,17 miliar di semester I

Direktur Penjualan dan Pemasaran Jaya Sukses Makmur Sentosa, Joseph Lukito menambahkan marketing sales di semester I 2020 ini tentu turun dibandingkan tahun lalu akibat Corona karena sektor hotel yang tertekan. Meski bisnisnya melandai di awal tahun akibat Covid-19, Joseph menyatakan tetap optimistis dengan prospek bisnis di sisa tahun ini dan tahun depan. 

"Kami tetap optimistis meskipun kondisi pasar saat ini banyak terkoreksi. Kami  melihat setelah 3-4 bulan ini, properti adalah salah satu kebutuhan. Oleh karenanya kami banyak mengadakan penyesuaian dan hal baru di dalam memasarkan seperti  membuat uang muka menjadi lebih soft," paparnya. 

Nah di tahun depan, meski Joseph tidak menampik kebutuhan properti tidak bisa serta merta baik seperti sebelumnya, dia bilang dengan produk yang disesuaikan harapannya RISE dapat menjawab kebutuhan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×