kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terigu impor makin membanjiri pasar lokal


Senin, 05 September 2011 / 14:09 WIB
Terigu impor makin membanjiri pasar lokal
ILUSTRASI. Promo Yogya Supermarket weekday 10 November 2020 menawarkan produk-produk segar kebutuhan harian. Dok: Instagram Yogya Group


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Melihat terus meningkatnya nilai impor tepung terigu dari tahun ke tahun, Kementerian Perindustrian menduga realisasi impor tepung terigu sepanjang 2011 agaknya bakal melampaui nilai impor 2010 yang sebesar US$ 261,7 juta.

Pada periode Januari-April 2011 saja, impor tepung terigu dan meslin (tepung gandum) telah naik 24,65% menjadi sebesar US$ 96,4 juta dari periode yang sama di 2010.

Dirjen Kerja Sama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana bilang, impor tepung terigu dan meslin tercatat mengalami peningkatan selama kurun lima tahun terakhir. Pada 2006 impor terigu tercatat sebesar US$ 143,2 juta dan meningkat 26,11% pada 2007 menjadi US$ 180,6 juta.

Angka impor pun kembali melonjak pada tahun berikutnya hingga 49,83% mencapai US$ 270,6 juta. Namun, akibat krisis ekonomi global pada akhir 2008, impor kelompok bahan baku itu sempat turun tipis hingga US$ 223,2 juta di 2009. Namun, impor kembali meningkat menjadi US$261,7 juta pada 2010.

Perbanyak produsen lokal

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto malah meminta agar pemerintah mendorong upaya memperbanyak pemain terigu dalam negeri. "Harus buka peluang untuk pemain baru apalagi sekarang sudah pasar bebas," ucapnya.

Era pasar bebas, jangan sampai membuka peluang secara luas bagi pemain asing. Meski Indonesia telah menjalin komitmen pasar bebas dengan banyak negara, jangan sampai pemerintah tidak memproteksi pasar domestik dari gempuran produk asal negara lain.

"Negara lain saja memproteksi pasar domestiknya, jangan terlalu buka-bukaan supaya produk impor tidak membanjiri pasar produk kita," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×