kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkena dampak corona, Resto Hanamasa dan Travel Umroh milik Boy Thohir tutup


Selasa, 12 Mei 2020 / 16:28 WIB
Terkena dampak corona, Resto Hanamasa dan Travel Umroh milik Boy Thohir tutup
ILUSTRASI. Garibaldi Thohir, CEO of PT Adaro Energy Tbk


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Garibaldi Thohir CEO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengungkapkan bahwa saat ini situasi bisnis sangat berat, bahkan lebih berat daripada situasi ekonomi pada tahun 1998 dan 2008 lalu.

Boy Thohir mengatakan, bahwa situasi ekonomi di tahun 1998 dan tahun 2008 lebih kepada krisis financial, berbeda dengan krisis saat ini yang sudah multi dimensi akibat penyebaran virus corona. Sehingga bukan saja pengusaha besar yang terkena dampak krisis ini, melainkan juga kepada pengusaha menengah dan bawah.

Baca Juga: Kakak Erick Thohir sumbang Rp 20 miliar untuk penanggulangan corona ke BNPB

Tak terlepas juga bisnis Boy di sektor selain batubara dan tambang emas. Dia cerita, selain berbisnis batubara dan tambang emas, dirinya juga memiliki bisnis restoran Hanamasa. 

Bisnis Hanamasa adalah restoran keluarga sehingga tidak bisa untuk take away seperti fast food atau membakar di rumah masing-masing dalam masa work from home. 

"Jadi karyawan sudah saya rumahkan, tetapi tetap digaji tidak di PHK," kata Boy dalam konferensi pers virtual Silaturahmi dengan Wartawan, Selasa (12/5).

Bukan saja bisnis Hanamasa, Boy juga mengatakan bahwa bisnis lainnya seperti penjualan mobil dan motor, lalu Elpiji, dan juga juga tarvel umroh dan haji terpukul karena krisis akibat penyebaran virus korona. "Bisnis travel umroh dan haji yang saya miliki tutup, karyawan dirumahkan," ujar dia.

Baca Juga: Membandingkan harta kekayaan adik Prabowo dan kakak Erick Thohir, siapa terkaya?

Boy mengatakan, dirinya beruntung karena masih memiliki bisnis tambang batubara dan tambang emas yang masih berjalan normal. Tidak demikian dengan para pengusaha yang lain yang hanya memiliki restoran satu atau dua. "Ini pengusaha menengah dan kecil terkena imbasnya langsung," tuturnya.

Untuk itu, Boy bersama teman-teman di Kadin juga meminta insentif secara langsung dari pemerintah. Dia mencontohkan, bahwa di Jepang setiap warga negara mendapatkan insentif dari bank sentral. "Kalau bisa sekarang langsung beri bantuan ke pengusaha kecil dan menengah," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×