kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masih dibayangi pandemi, begini prospek dan strategi Kawasan Industri Jababeka (KIJA)


Minggu, 12 September 2021 / 15:20 WIB
Masih dibayangi pandemi, begini prospek dan strategi Kawasan Industri Jababeka (KIJA)
ILUSTRASI. Suasana kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Jawa Barat. KONTAN/Baihaki


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) masih melihat prospek pengembangan bisnis dari segmen kawasan industri. Meski begitu, laju investasi masih akan bergantung pada pemulihan ekonomi dan pengendalian pandemi Covid-19.

Sekretaris Perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk Muljadi Suganda membeberkan, pertumbuhan ekonomi akan sejalan dengan seberapa cepat program vaksinasi dilakukan dan pengendalian varian baru covid-19. Penanganan pandemi juga akan berpengaruh terhadap pembukaan penerbangan dari dan ke luar negeri, yang menjadi salah satu faktor utama masuknya investasi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi KIJA lantaran target pasar yang lebih banyak melibatkan investor asing.

"Kebanyakan investor asing ingin melihat secara langsung site dan situasinya. Jadi calon investor asing tetap harus melakukan survey langsung untuk melihat kondisi lahan dan lingkungan. Penjualan dan transaksi tidak dapat dilakukan melalui media online," ungkap Muljadi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/9).

Dalam kondisi seperti saat ini, KIJA terus melakukan berbagai strategi untuk menjaga korespondensi dengan investor eksisting maupun calon investor, sembari mempertahankan investor eksisting dan mencari peluang ekspansi dengan  membenahi infrastuktur di dalam kawasan industri.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, Muljadi mengungkapkan untuk kawasan industri di Cikarang, KIJA akan meluncurkan produk baru, yaitu Smart Manufactory Hub & E-space block. 

Baca Juga: Beli Kembali Obligasi US$ 300 Juta, Jababeka (KIJA) Akan Rilis Obligasi US$ 350 Juta

KIJA juga membuka area dan klaster baru kawasan industri, yaitu tahap 9 serta fokus pada penyediaan melalui unit ready stock standard factory building sesuai kebutuhan.

"Untuk mendorong penjualan, perseroan akan memberikan kelonggaran skema pembayaran dengan jangka waktu yang lebih panjang, memberikan paket-paket promosi serta beberapa program insentif," jelas Muljadi.

 

Sebagai informasi, saat ini Jababeka Cikarang tercatat memiliki lebih dari 1.600 tenant. Dengan master plant seluas 5.600 hektare (ha), KIJA masih memiliki landbank seluas 1.235 ha di Kota Jababeka Cikarang. 

Selain dari Jababeka Cikarang, KIJA juga menggarap Kawasan Industri Kendal (KIK). Menurut Muljadi, sejak kantor administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal diresmikan dan beroperasi pada tanggal 23 April 2021, investor bisa merasakan kemudahan dalam mendapatkan fasilitas fiskal maupun non-fiskal dari KEK.

Antara lain kemudahan dalam proses perijinan mendirikan usaha, ijin lingkungan, bangunan, sampai hak untuk mendapatkan insentif pajak. "Hasil pencapaian ini terbukti dengan diperolehnya insentif tax holiday dari tenant KIK yang pertama," ungkap Muljadi.

Hingga kuartal I-2021,  sudah terdapat 66 tenant di KIK Kendal, termasuk dari investor asing yang berasal dari negara Taiwan, Cina, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Total investasi mencapai sekitar Rp 19,2 triliun. 

Asal tahu saja, dengan master plan seluas 2.700 ha, KIJA memiliki landbank 555 ha di Kendal.

"Perseroan terus melanjutkan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di kawasan sebagai komitmen KIK terhadap investor agar kegiatan usaha/produksi mereka dapat beroperasi dengan nyaman dan proses penyelesaian pembangunan pabriknya dapat berjalan sesuai rencana dan jadwalnya," terang Muljadi.

Muljadi menegaskan, KIJA masih optimistis bisa mengejar target marketing sales senilai Rp 1,4 triliun di 2021, tumbuh 55,7% dibandingkan realisasi pada 2020 yang sebesar Rp 898,7 miliar. 

Tren pemulihan ekonomi dan pengendalian pandemi akan menjadi katalis positif bagi pengembangan investasi di kawasan industri. Termasuk bagi kinerja KIJA.

"Pertumbuhan ekonomi dan ekonomi yang stabil serta indeks konsumen dan PMI yang positif menjadi katalis bagi pertumbuhan bisnis kawasan industri. Dengan pencapain marketing sales pada semester pertama 2021, kami berharap Jababeka sejalan dengan targetnya," pungkas Muljadi.

Selanjutnya: Investor berharap tax holiday di Kawasan Industri Kendal dapat terealisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×