Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan terminal barang di Entikong sudah siap beroperasi.
"Bangunan sudah siap, tinggal kita rapat terakhir mengenai timeline dan standard operating procedure (SOP). SOP sudah siap, tapi kita uji coba termasuk sumber daya manusia (SDM)," ungkap Budi usai menghadiri acara Apindo di Hotel JS Luswen, Senin (10/12).
Sebagai informasi, Terminal Barang Internasional Entikong memiliki luas lahan sebesar 3,7 HA dengan luas bangunan pengelola terminal sebesar 1.824 M2, luas gudang penimbunan sebesar 2.984 M2 dan luas lapangan penimbunan sebesar 4.125 M2.
Sedangkan biaya total pembangunannya sebesar Rp143,9 miliar dengan rincian pengadaan lahan sebanyak Rp 9,2 miliar, pembangunan tahap I sebanyak Rp 48,7 miliar, pembangunan tahap II sebanyak Rp 9,4 miliar, dan pembangunan tahap III sebanyak Rp 76,4 miliar.
Sedangkan enam terminal barang di daerah perbatasan lainnya masih dalam proses. Misalnya di Skouw distrik Muaratami Kota Jayapura sudah mendapatkan lokasi pastinya, tinggal dibangun tahun depan.
Terminal barang tersebut bertaraf internasional dan merupakan dry port.
"Kegiatan ekspor dan impor nantinya tidak lewat pelabuhan namun lewat jalan darat ini. Mau masuk dari Malaysia ke Indonesia, Indonesia ke Malaysia barangnya lewat sini," jelasnya.
Dryport tersebut dibangun oleh Kemhub, namun SDM dan lembaganya bekerjasama dengan kepolisian, imigrasi, bea cukai, dan karantina.
Selain dua lokasi tersebut, terminal barang ada di beberapa tempat perlintasan luar batas negara (PLBN) Aruk, Nanga Badau, Wini, Motamasin, dan Motamain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News