Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agustus lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak. “Pelabuhan ini akan yabg terbesar di Pulau Kalimantan ” kata Jokowi.
Presiden meminta, pelabuhan ini harus bisa memperkuat daya saing (competitiveness) produk-produk unggulan yang dihasilkan Provinsi Kalimantan Barat. Serta meningkatkan konektivitas antarpulau dan bahkan antarnegara.
Direktur Utama PT Pelindo (Persero) ,Arif Suhartono menjelaskan,dengan beroperasinya Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak akan memperkuat positioning Pelindo pasca merger untuk mendukung pertumbuhan dan hilirisasi industri berbasis CPO dan bauksit. "Saat ini, sejumlah perusahaan sedang membangun smelter (pemurnian) logam sebagai bagian dari proses hilirisasi," kata Arif, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Baca Juga: Jokowi: Terminal Kijing Akan Dukung Hilirisasi dan Industrialisasi di Kalbar
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ini diproyeksikan menggantikan Pelabuhan Dwikora, Pontianak yang sudah mencapai batas maksimum kapasitas dan memiliki keterbatasan lahan untuk pengembangan pelabuhan.
Namun, perjalanan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak untuk mencapai kapasitas maksimumnya masih cukup panjang. Salah satu kendala untuk menggenjot pemanfaatan Terminal Kijing adalah akses jalan yang masih terbatas. Kondisi jalan menuju Terminal Kijing memang sudah bagus tapi lebar jauh dari memadai untuk dilalui kendaraan berukuran besar karena hanya terdiri dari dua jalur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
