Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan beberapa persiapan dalam rangka peresmian Terminal Pulogebang, Jakarta Timur yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun ini.
Persiapan yang dilakukan BPTJ di antaranya cek posisi kelengkapan signage dan rambu, izin trayek, pemanfaatan kios bagi para pedagang dan kemudahan angkutan feeder bagi para pengguna yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekelilingnya terutama wilayah Bekasi.
Konsep terminal ini dikawal langsung oleh Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga. Terminal yang manusiawi adalah terminal yang tidak ada antrian pada loket. Oleh karena itu, terminal ini nantinya akan mempunyai satu sistem penjualan tiket online.
"Sistem online ini diharapkan juga akan menghindari maraknya calo yang ada di terminal pada umumnya." katanya Elly dalam keterangan resmi, Selasa (20/12). Tidak hanya itu, nantinya masyarakat juga dapat melihat jadwal keberangkatan dan kedatangan setiap armada bus pada booth display yang tersedia.
Terminal Pulogebang diharapkan menjadi terminal percontohan selain Terminal Tirtonadi di Solo. Terminal ini akan melayani rute AKAP wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, secara otomatis akan menggantikan fungsi dari terminal Rawamangun dan Terminal Pulogadung yang ada saat ini.
Terminal Pulogebang akan menjadi pusat penting perpindahan orang antar provinsi sehingga tidak hanya warga Jakarta saja yang dapat mengakses lokasi ini namun juga wilayah penopang di sekitarnya seperti Bekasi, Bogor dan Tangerang.
Elly mengatakan, BPTJ telah membicarakan dengan Dishubtrans Provinsi DKI Jakarta, PO dan bus mana saja yang perlu ditertibkan sehingga tidak melanggar rute dan trayek yang ada. Adapun jumlah bis yang beroperasi di terminal bayangan adalah 156 bis sesuai laporan Dishubtrans Prov. DKI Jakarta yang akan ditindaklanjuti dengan pembekuan izin trayek oleh Ditjen Hubdat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News