kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terregra Asia Energy (TGRA) gencar membangun pembangkit listrik EBT


Minggu, 20 Oktober 2019 / 18:59 WIB
Terregra Asia Energy (TGRA) gencar membangun pembangkit listrik EBT
ILUSTRASI. PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) kembali menunjukkan komitmen untuk terus mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Pada pekan lalu, projek PLTS rooftop dengan menggunakan teknologi panel surya milik TGRA secara resmi beroperasi di Waterboo


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Terregra Asia Energy Tbk berupaya merealisasikan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi sumber daya terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 500 megawatt (MW) hingga 2023 mendatang.

Perusahaan berkode emiten TGRA ini pun tengah fokus menggarap proyek pembangkit listrik EBT di Indonesia dan Australia.

Baca Juga: 22 proyek EBT kesulitan pendanaan, regulasi dan kematangan proyek jadi sorotan

Sekretaris Perusahaan TGRA Christin Soewito mengatakan, saat ini TGRA memiliki empat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Australia dengan total kapasitas sebanyak 25 MW.

TGRA menjalankan bisnis PLTS di Australia melalui anak usahanya yaitu Terregra Renewable Pty Ltd. TGRA pun memiliki 100% saham di perusahaan tersebut.

Pada bulan Juli lalu, salah satu PLTS milik TGRA di Australia telah beroperasi dengan kapasitas sebesar 5 MW.

Masih ada tiga proyek PLTS lainnya di Australia yang berusaha diselesaikan oleh TGRA. Satu proyek PLTS berkapasitas 5 MW saat ini akan memasuki tahap pemilihan engineering, procurement, and construction (EPC). Diharapkan, penandatanganan kontrak EPC bisa segera dilaksanakan pada akhir tahun ini.

“Sedangkan dua proyek PLTS lainnya dengan kapasitas 2x50 MW masih dalam proses perizinan,” ujar Christin, Jumat (18/10) lalu.

Ia menambahkan, alasan TGRA memilih Australia sebagai lokasi proyek pembangunan PLTS disebabkan pemerintah negara tersebut memberikan kesempatan dan sumber daya yang cukup memadai untuk kelancaran proyek perusahaan.

Baca Juga: Emiten Masih Mengantre Gelar Rights Issue

TGRA juga fokus mengawal pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hydro (PLTMH) atau pembangkit listrik berskala kecil dengan tenaga air. Saat ini, terdapat sembilan proyek PLTMH yang dijalankan TGRA di Aceh, Sumatra Utara, dan Bengkulu.

“Hingga kini belum ada yang beroperasi karena masa konstruksinya sendiri bisa membutuhkan waktu sekitar dua tahun,” papar dia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×