kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Tersengat Covid-19, Sarimelati Kencana (PZZA) luncurkan truk makanan keliling


Jumat, 16 Oktober 2020 / 12:57 WIB
Tersengat Covid-19, Sarimelati Kencana (PZZA) luncurkan truk makanan keliling
ILUSTRASI. Karyawan Pizza Hut menawarkan produk kepada warga yang melintas di Pondok Betung, Tangerang Selatan.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kondisi pandemi COVID-19 memukul emiten ritel sektor makanan dan minuman (mamin) sehingga harus menjajal strategi mendatangi pelanggan.

Menghadapi hal itu, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pengelola gerai Pizza Hut, resmi meluncurkan truk makanan keliling atau food truck sebagai konsep penambahan kegiatan usaha.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Rabu (14/10) kemarin, Sekretaris Perusahaan PZZA, Kurniadi Sulistyomo mengatakan pihaknya sudah mengadakan uji coba kelayakan yang selesai dilakukan pada 12 Oktober lalu.

"Para pemegang saham berencana melakukan perubahan usaha menjadi penyedia makanan keliling,” ujarnya  dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (14/10).

Baca Juga: Sarimelati Kencana (PZZA) berencana tambah bisnis food truck

Sebelumnya pegawai Pizza Hut dijumpai menjajakan produknya di pinggir jalan. Adapun harga yang dikenakan untuk produk tersebut adalah Rp100.000 per 4 box.

Jeo Sasanto, Direktur PZZA sendiri menolak memberikan keterangan seberapa efektif konsep penjualan tersebut. "Kami tidak berkomentar dulu," ujarnya singkat kepada Kontan, Kamis (15/10).

Lebih lanjut lagi, pembuat laporan keterbukaan informasi untuk PZZA, yakni Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif Endang dan Rekan, berkata strategi penjualan secara online menjadi strategi banyak perusahaan.

Hanya dalam kajian tersebut tak semua bisnis bisa dijual secara online.

Kajian itu juga menyebut food truck adalah konsep penjualan makanan dengan menggunakan sebuah kendaraan (umumnya truk modifikasi) sebagai tempat usahanya. Pemesanan, makan, dan pelayanannya dilakukan di dalam kendaraan yang telah didesain agar menarik konsumen.

Umumnya, pengusaha food truck berkumpul di beberapa tempat yang ramai, tapi belum terjamah oleh restoran formal, seperti komplek perkantoran. "Sepanjang ada tempat food truck tersebut parkir sehingga dapat berubah ke berbagai tempat dari hari ke hari," tulis kajian Syarief Endang dan rekan.

Baca Juga: Ancaman Gelombang PHK Akibat Corona Merebak, Pengusaha Minta Bantuan Pemerintah

Untuk mengetahui lokasi food truck, pengusaha bisa menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Konsep food truck pertama kali dicetuskan oleh negara Amerika Serikat. Hidangan yang disajikan mulai dari hot dog, hamburger, camilan, es krim.  Di Indonesia, kemunculan pertama di Bandung.

Kajian KJJ  Syarief Endang dan rekan ini juga menyebut, perubahan ini juga  tidak ada keterlibatan dari pihak eksternal dengan kegiatan usaha penyedia makanan keliling ini.

Jika merujuk kajian itu, Bandung akan menjadi lokasi jelajah bisnis food truck. Dalam kajian kelayakan usaha, sasarannya adalah 10 km di luar resto PZZA. Adapun strategi produk menerapkan food safety standar, keunikan produk,  kualitas, serta konsistensi harga produk.

Food truck juga mendekatkan diri dengan komunitas atau masyarakat sekitar

Hanya, kemungkinan pesaing untuk meniru produk dalam bidang usaha ini cukup besar. Namun demikian, kata kajian itu, untuk pesaing sejenis (produk pizza) yang telah menerapkan kegiatan mobile restaurant masih terbatas.

Target Pizza yang dapat terjual dalam 1 hari yaitu sebanyak 200 pcs/hari dengan tiga pegawai yang tak membutuhkan sertifikasi atas keahlian khusus.  

Baca Juga: PSBB transisi DKI berlaku, begini persiapan pengusaha bioskop dan restoran

Berdasarkan kajian  sama, kebutuhan investasi atas perubahan usaha ini adalah Rp 750 juta, sumber pembiayaan 100% dari ekuitas perusahaan.

Analisis break event point : Rp741.051.000, atau 49,25% dari rata-rata penjualan.

 Internal Rate of Return : 23,16%,

Net Present Value Rp389.060.000,

Profitability Index : 1,43540

Profitability Margin :

Gross Profit Margin = 15,33%

Operating Profit Margin = 11,33%

Net Profit Margin = 9,06%

Tingkat Imbal Balik Investasi :

Rata-rata Return on Investment = 10,83%

Rata-rata Return on Equity = 11,36%

Selanjutnya: Sarimelati (PZZA) tambah kegiatan usaha dengan food truck, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×