Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
Jika merujuk kajian itu, Bandung akan menjadi lokasi jelajah bisnis food truck. Dalam kajian kelayakan usaha, sasarannya adalah 10 km di luar resto PZZA. Adapun strategi produk menerapkan food safety standar, keunikan produk, kualitas, serta konsistensi harga produk.
Food truck juga mendekatkan diri dengan komunitas atau masyarakat sekitar
Hanya, kemungkinan pesaing untuk meniru produk dalam bidang usaha ini cukup besar. Namun demikian, kata kajian itu, untuk pesaing sejenis (produk pizza) yang telah menerapkan kegiatan mobile restaurant masih terbatas.
Target Pizza yang dapat terjual dalam 1 hari yaitu sebanyak 200 pcs/hari dengan tiga pegawai yang tak membutuhkan sertifikasi atas keahlian khusus.
Baca Juga: PSBB transisi DKI berlaku, begini persiapan pengusaha bioskop dan restoran
Berdasarkan kajian sama, kebutuhan investasi atas perubahan usaha ini adalah Rp 750 juta, sumber pembiayaan 100% dari ekuitas perusahaan.
Analisis break event point : Rp741.051.000, atau 49,25% dari rata-rata penjualan.
Internal Rate of Return : 23,16%,
Net Present Value Rp389.060.000,
Profitability Index : 1,43540
Profitability Margin :
Gross Profit Margin = 15,33%
Operating Profit Margin = 11,33%
Net Profit Margin = 9,06%
Tingkat Imbal Balik Investasi :
Rata-rata Return on Investment = 10,83%
Rata-rata Return on Equity = 11,36%
Selanjutnya: Sarimelati (PZZA) tambah kegiatan usaha dengan food truck, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News