kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Tetra Pak Gandeng Repal Daur Ulang Kemasan Minuman Jadi Palet Industri


Kamis, 23 Oktober 2025 / 14:38 WIB
Diperbarui Kamis, 23 Oktober 2025 / 14:40 WIB
Tetra Pak Gandeng Repal Daur Ulang Kemasan Minuman Jadi Palet Industri
ILUSTRASI. Tetra Pak menggandeng Repal untuk melakukan daur ulang kemasan minuman produksi mereka menjadi palet industri.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Danielisa Putriadita

KONTAN.CO.ID - PASURUAN. PT Tetra Pak Indonesia menggandeng PT Repal Internasional Indonesia untuk melakukan daur ulang kemasan minuman produksi mereka menjadi palet industri.

Tetra Pak, perusahaan penyedia solusi pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, melakukan beragam inisiatif dengan berbagai mitra dalam upaya mengurangi emisi karbon, seperti kegiatan daur ulang. 

Kemitraan Tetra Pak dengan Repal sudah terjalin sejak 2021. Bersama Repal, kemasan produk minuman buatan Tetra Pak akan didaur ulang menjadi produk lain yang memiliki nilai jual, seperti palet industri. 

Sebab, dalam produk kemasan Tetra Pak, selain berbahan kertas, juga terdapat bahan polyAl, yaitu lapisan polietilena dan aluminium yang diperoleh dari karton makanan dan minuman.

Nah, Repal memiliki teknologi “thermofusion” yang mengubah polyAl menjadi palet industri yang tahan lama. 

Alhasil, kemasan karton minuman yang dikumpulkan dan dipilah tidak berakhir di tempat pembuangan sampah, melainkan diberi kehidupan baru di  industri pengiriman logistik. 

Inovasi Repal membuktikan, polyAl dapat di daur ulang menjadi produk bernilai tinggi, tahan lama yang mendukung ekonomi sirkular. 

Baca Juga: Cuaca Panas Dongkrak Penjualan AMDK, Industri Proyeksikan Pertumbuhan di Atas 5% 

President Direktur PT Repal Internasional Indonesia Marcus Goldstein mengatakan, kolaborasi ini mengubah kemasan karton minuman pasca konsumsi menjadi palet industri yang tahan lama dan bernilai tinggi. 

"Ini menunjukkan bagaimana inovasi dan cara berpikir sirkular dapat membangun rantai nilai yang lebih berkelanjutan, di mana limbah dapat menjadi sumber daya baru dan setiap materialnya mendapatkan kehidupan kedua," katanya di pabrik Repal Pasuruan, Rabu (22/10). 

Dalam menjalankan rantai daur ulang ini, Tetra Pak dan Repal bermitra dengan tiga perusahaan pendaur ulang, PT Leo Graha Sukses Primatama dan PT Jayantara Sakti yang merupakan pabrik kertas, dan PT Repal Internasional Indonesia yang mampu mendaur ulang polyAl. 

Kemitraan juga terjalin dengan komunitas Daur untuk Negeri (DAURI), infrastruktur kolektor dan pemilahan sampah, seperti Yapsi, ecoBali Recycling, Waste4Change, Armada Kemasan Nusantara, dan Bina Usaha Mandiri. 

Sekedar informasi, Repal memproduksi palet industri ramah lingkungan bagi berbagai kebutuhan rantai pasok di kawasan Asia Tenggara dan Australia. Perusahaan ini berdiri di Bali pada 2012 dan kini berbasis di Pasuruan, Jawa Timur.

Repal telah mendaur ulang lebih dari 34 juta kilogram limbah plastik campuran sejak 2017. Dalam satu hari, pabrik Repal bisa memproduksi palet hingga mencapai 390 palet. Dalam satu palet membutuhkan sampah PolyAl sebanyak 28 kilogram. 

Sejak bermitra dengan Repal, total kemasan karton yang terkumpul sudah mencapai 4.000 ton. Sementara kemasan karton per pengiriman palet mencapai 130kg atau hampir setara dengan 13.000 kemasan. 

Selanjutnya: Allianz Life &Maybank Luncurkan Produk Asuransi Jiwa Baru, Cek Detail Perlindungannya

Menarik Dibaca: 7 Film Horor Blumhouse yang Wajib Ditonton, Terbaru Ada Black Phone 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×