kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Cuaca Panas Dongkrak Penjualan AMDK, Industri Proyeksikan Pertumbuhan di Atas 5%


Selasa, 21 Oktober 2025 / 17:51 WIB
Cuaca Panas Dongkrak Penjualan AMDK, Industri Proyeksikan Pertumbuhan di Atas 5%
ILUSTRASI. Air minum dalam kemasan (AMDK) Cleo dipajang pada rak ritel modern di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/6/2024). Kinerja emiten produsen AMDK, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) tahun ini diprediksi tumbuh positif. Selama kuartal pertama 2024 CLEO mencatatkan pertumbuhan laba bersih 92,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Harga sahamnya terus bergerak naik dari 650 ke puncak tertinggi 1.385 (YtD). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/06/2024


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia mendorong peningkatan permintaan air minum dalam kemasan (AMDK). Industri AMDK pun mencatatkan tren pertumbuhan positif hingga memasuki kuartal IV-2025.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, cuaca ekstrem berpengaruh langsung terhadap peningkatan konsumsi AMDK, terutama di kalangan masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

“Cuaca panas ekstrem yang terjadi tahun ini membuat masyarakat lebih sering membeli air minum dalam kemasan untuk mendukung mobilitas, terutama produk yang dikemas dalam kemasan botol praktis,” ujar Rachmat kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Rachmat memperkirakan penjualan AMDK pada 2025 akan tumbuh mencapai lebih dari 5% dibanding tahun sebelumnya. 

Menurutnya, selain faktor cuaca, pertumbuhan ini juga ditopang oleh pemulihan daya beli masyarakat, meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan, perluasan jaringan distribusi, serta inovasi dan promosi dari para produsen.

Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Siapkan Strategi untuk Dorong Kinerja Hingga Akhir Tahun

Rachmat menambahkan, peningkatan konsumsi juga terlihat pada segmen rumah tangga dan perkantoran melalui penjualan AMDK kemasan galon.

Namun demikian, Rachmat mengatakan industri AMDK masih menghadapi sejumlah tantangan.

“Situasi kebijakan dan regulasi yang dinamis, terutama terkait transportasi serta isu lingkungan hidup dalam kemasan pangan, menjadi perhatian utama pelaku usaha,” ujar Rachmat.

Selain itu, isu keberlanjutan dan pengelolaan limbah plastik, persepsi publik terhadap keamanan pangan dalam kemasan, serta ketersediaan sumber air untuk mendukung ekspansi industri juga masih menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga: Aquviva Ramaikan Persaingan Air Mineral, Siapa Pemiliknya?

Kendati demikian, Aspadin tetap optimistis prospek industri AMDK akan cerah hingga akhir tahun, seiring dengan perbaikan ekonomi nasional yang mendorong daya beli masyarakat.

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pelaku industri terus berupaya melakukan efisiensi di seluruh rantai pasok, diversifikasi produk dan kemasan sesuai segmen pasar, serta investasi pada teknologi produksi dan distribusi yang berkelanjutan. 

Selain itu, produsen juga aktif melakukan kampanye edukasi mengenai pentingnya hidrasi dan pemilihan air minum berkualitas, serta pengelolaan sumber daya air melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas.

Baca Juga: Amerta Indah Otsuka Genjot Pasar Minuman Rendah Kalori lewat IONATION 2025

Selanjutnya: Genap Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pemerintah Sebut RI Tak Lagi Impor Beras

Menarik Dibaca: 3 Zodiak yang Sedang Menarik Karma Baik, Ada yang Percintaannya Berkembang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×