Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia mendorong peningkatan permintaan air minum dalam kemasan (AMDK). Industri AMDK pun mencatatkan tren pertumbuhan positif hingga memasuki kuartal IV-2025.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, cuaca ekstrem berpengaruh langsung terhadap peningkatan konsumsi AMDK, terutama di kalangan masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
“Cuaca panas ekstrem yang terjadi tahun ini membuat masyarakat lebih sering membeli air minum dalam kemasan untuk mendukung mobilitas, terutama produk yang dikemas dalam kemasan botol praktis,” ujar Rachmat kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Rachmat memperkirakan penjualan AMDK pada 2025 akan tumbuh mencapai lebih dari 5% dibanding tahun sebelumnya.
Menurutnya, selain faktor cuaca, pertumbuhan ini juga ditopang oleh pemulihan daya beli masyarakat, meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan, perluasan jaringan distribusi, serta inovasi dan promosi dari para produsen.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Siapkan Strategi untuk Dorong Kinerja Hingga Akhir Tahun
Rachmat menambahkan, peningkatan konsumsi juga terlihat pada segmen rumah tangga dan perkantoran melalui penjualan AMDK kemasan galon.
Namun demikian, Rachmat mengatakan industri AMDK masih menghadapi sejumlah tantangan.
“Situasi kebijakan dan regulasi yang dinamis, terutama terkait transportasi serta isu lingkungan hidup dalam kemasan pangan, menjadi perhatian utama pelaku usaha,” ujar Rachmat.
Selain itu, isu keberlanjutan dan pengelolaan limbah plastik, persepsi publik terhadap keamanan pangan dalam kemasan, serta ketersediaan sumber air untuk mendukung ekspansi industri juga masih menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga: Aquviva Ramaikan Persaingan Air Mineral, Siapa Pemiliknya?
Kendati demikian, Aspadin tetap optimistis prospek industri AMDK akan cerah hingga akhir tahun, seiring dengan perbaikan ekonomi nasional yang mendorong daya beli masyarakat.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pelaku industri terus berupaya melakukan efisiensi di seluruh rantai pasok, diversifikasi produk dan kemasan sesuai segmen pasar, serta investasi pada teknologi produksi dan distribusi yang berkelanjutan.
Selain itu, produsen juga aktif melakukan kampanye edukasi mengenai pentingnya hidrasi dan pemilihan air minum berkualitas, serta pengelolaan sumber daya air melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas.
Baca Juga: Amerta Indah Otsuka Genjot Pasar Minuman Rendah Kalori lewat IONATION 2025
Selanjutnya: Genap Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pemerintah Sebut RI Tak Lagi Impor Beras
Menarik Dibaca: 3 Zodiak yang Sedang Menarik Karma Baik, Ada yang Percintaannya Berkembang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News