Reporter: Handoyo | Editor: Rizki Caturini
Persawahan JAKARTA. Kinerja ekspor buah lokal kian segar. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Hasanudin Ibrahim mengatakan, terdapat tiga hal yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk memaksimalkan potensi pasar ekspor buah dalam negeri.
Pertama, promosi aneka buah tropis khas Indonesia. Ke dua, penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Pratice (GHP).Ke tiga, bekerjasama dengan pihak karantina, dan ke empat bekerja dengan perusahaan kargo.
"Kenaikan ekspor buah Indonesia ini merupakan beberapa upaya yang kita lakukan bersama dengan pihak Asosiasi Ekspor Buah dan Sayur Indonesia mulai menunjukkan hasil," kata Hasanudin kepada KONTAN (17/11).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) volume ekspor buah Januari-September 2011 mencapai 309,981 ton, naik 68,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 183,871 ton. Sementara untuk nilai ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 60,43%, dari US$ 183,8 juta pada 2010, menjadi US$ 294,9 juta tahun ini.
Jika sebelumnya buah tropis Indonesia diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi, sekarang sudah meluas hingga ke China, Australia dan Jepang. Adapun ekspor buah andalan Indonesia adalah manggis, salak, mangga, semangka dan Melon.
Menurut Hasanudin, akhir tahun seperti saat ini merupakan musim panen buah-buahan di negara-negara di kawasan selatan khatulistiwa. Selain itu, berkurangnya pasokan buah tropis dari negara pesaing terutama Malaysia dan Thailand, juga menjadi pemicu naiknya ekspor buah Indonesia.
Sementara, banjir yang melanda Thailand juga berdampak pada peningkatan permintaan buah lokal. "Sejak Thailand banjir, banyak pesanan yang beralih ke Indonesia, termasuk ke PT. Agroindo Usaha Jaya," kata Husain kepada KONTAN (17/11).
Husain menghitung, jika Oktober lalu volume ekspor buah PT. Agroindo Usaha Jaya hanya sekitar 10 ton-15 ton, hingga akhir November ini ia optimistis bisa melakukan ekspor hingga 20 ton buah. Tahun ini PT. Agroindo Usaha Jaya juga menargetkan melakukan ekspor hingga 120 ton atau meningkat 20% dari volume ekspor tahun lalu yang hanya 100 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News