Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi virus corona (COVID-19) menekan berbagai lini bisnis, termasuk industri sektor properti. Sulit melakukan pemasaran produk, para pengembang properti bersiap menurunkan target.
Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso menyatakan wabah korona menyebabkan CTRA sulit memenuhi target marketing sales tahun ini sebesar Rp 6,7 triliun. Sepanjang kuartal I 2020, CTRA mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,14 triliun, naik tipis 2,7% year on year (yoy).
NamunĀ jumlah tersebut baru setara 17,01% dari target tahun ini. "Lima besar (penjualan) dari proyek di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Makassar, dan Medan," ujar Tulus.
Selain mengganggu pemasaran, Grup Ciputra mengaku virus korona menyebabkan pelaksanaan proyek properti terkendala. "Kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) pasti memperlambat proyek kami. Tapi seberapa besar efeknya, kami belum tahu, tergantung berapa lama kebijakan (PSBB) itu berlangsung," terang Tulus.
Dus, CTRA kini menghitung ulang target pendapatan dan laba bersih tahun ini. Namun dia belum bisa menyampaikan rencana perubahan itu.
PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land) juga berencana memangkas target marketing sales tahun ini yang sebesar Rp 800 miliar. "Kami akan review ulang target karena kinerja sektor properti sangat terpengaruh virus korona," ungkap Direktur Utama Triniti Land, Ishak Chandra.
Untuk realisasi kuartal I 2020, manajemen Triniti Land masih enggan membeberkan. Namun, Ishak menyebutkan hingga saat ini proyek Collins Boulevard Serpong dan Marc's Boulevard Batam masih menjadi kontributor terbesar.
PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (Ansa Land) mencatatkan marketing sales Rp 3,75 miliar di kuartal I 2020. Realisasi itu berasal dari penjualan proyek Arkamaya dan Royal Matoa. "Target tahun ini senilai Rp 15 miliar akan kami revisi," kata Direktur Ansa Land Jansen Kustianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News