kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga negara sepakat atasi masalah harga karet


Kamis, 03 Desember 2015 / 20:47 WIB
Tiga negara sepakat atasi masalah harga karet


Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. International Tripartite Rubber Council (ITRC) akan merealisasikan pasar karet global. Hal tersebut atas dasar pertimbangan bahwa harga karet alam yang merosot perlu ditindaklanjuti lebih serius.

Rencananya tahun depan, pematangan pasar fisik akan dimulai di masing-masing negara produsen karet alam yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Saat ini prosesnya sudah sampai pada tahap finalisasi terakhir.

"Dengan adanya pasar karet regional ini, penentuan harga akan lebih transparan dan harga yang terbentuk mencerminkan situasi dan kondisi pasar karet itu sendiri,”ungkap Bachrul, Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Indonesia.

Forum ini digelar Kamis (3/12) di Jakarta, dihadiri oleh Jenderal Chatchai Sarikulya, Menteri Pertanian dan Koperasi Thailand, Datuk Amar Douglas Uggah Embas, Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, dan Bachrul sendiri.

Dalam forum tersebut disusun rencana kegiatan yang menjadi prioritas tiga negara, salah satunya adalah kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan untuk diversifikasi produk-produk berbasis karet alam.

Nantinya akan banyak inovasi produk dari industri karet seperti dock fender, campuran aspal, komponen pembuatan pintu air sampai ban pesawat terbang, "selama ini karet alam digunakan sebagai bahan dasar ban kendaraan saja,” kata Bachrul.

Cara tersebut diharapkan bisa memperkuat harga karet dunia. Untuk Domestik sendiri, diharapkan dapat memenuhi target peningkatan konsumsi domestik sebesar 10% per tahun.

Menurut Bachrul, Produksi Indonesia sebagai negara produsen karet alam tahun ini sekitar 3,1 juta ton.

Vietnam akan bergabung

Bachrul juga mengatakan bahwa Indonesia, Thailand, dan Malaysia menyambut baik keinginan Vietnam untuk bergabung dalam kerja sama negara produsen karet alam. Sayangnya Bachrul belum merinci lebih jelas kapan Vietnam akan resmi bergabung menjadi anggota ITRC, “Nantinya akan dibahas proses masuknya Vietnam secara resmi menjadi anggota,” katanya.

Dengan ikut sertanya Vietnam menjadi anggota negara penghasil karet alam, pangsa produksi keempat negara jika digabung akan menjadi 76%. Selama ini tiga negara yang sudah bergabung sebelumnya menyumbangkan 67% pangsa pasar karet alam global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×