kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tiga Pilar gandeng petani garap 40.000 ha sawah


Rabu, 21 Januari 2015 / 18:44 WIB
Tiga Pilar gandeng petani garap 40.000 ha sawah
Promo McD Terbaru Agustus 2023 Spesial Kemerdekaan, Menu Cita Rasa Indonesia.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dalam rangka menjaga suplai beras miliknya, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) mulai membuka kerja sama dengan petani sawah yang ada di sekitar pabrik miliknya. AISA telah mulai membina kerja sama dengan para petani dalam bentuk memberikan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas produksi sawah yang dikelola petani. Perusahaan ini menargetkan dapat menggarap 40.000 hektare (ha) sawah milik petani pada 2016.

Direktur Keuangan AISA Sjambiri Lioe menuturkan, pihaknya akan fokus membina petani agar sawah yang mereka garap bisa memberi hasil yang maksimal. Pasalnya, selama ini rata-rata produksi sawah per 1 ha sebanyak  5 ton beras, maka dengan adanya pembinaan dari AISA produksinya meningkatkan menjadi 8 ton beras per ha. "Ini masih tahap percobaan awal," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Tiga Pilar akan membidik sawah milik petani ada di sekitar pabriknya yakni di Jawa Tengah, Jawa Barat dan beberapa tempat lainya di Indonesia. Kerja sama dengan petani ini, lanjut Sjambiri baru di mulai digalakkan pada tahun 2014 lalu dalam skala kecil. Kemudian pada tahun 2015 ini mulai digarap lebih besar dan tahun 2016 ditargetkan hasil garapannya mencapai 40.000 ha sawah.

Sjambiri menjelaskan, pada tahun 2014 sampai saat ini, AISA telah memberikan pembinaan kepada petani dengan luas sawah garapan lebih dari 1000 ha. Sjambiri bilang tidak menutup kemungkinan, AISA akan mengembangkan proyek pembinaan kepada petani lainnya dalam skala yang lebih luas dan berada di luar lingkup pabrik milik mereka pada tahun-tahun yang akan datang.

Namun sayang ia enggan membeberkan berapa dana yang digunakan untuk membina para petani di sawah ini. "Anggarannya saya lupa, tapi kami bekerja sama dengan perusahaan Petisida asal Jerman,"imbuhnya.

Menurut Sjambiri, AISA tidak sembarangan memilih petani. AISA melakukan seleksi. AISA ingin bekerja sama dengan petani yang serius dan punya komitmen bekerja. Saat ini, AISA memiliki empat pabrik dimana setiap pabrik membutuhkan suplai dari 40.000 ha sawah per tahun. AISA menganggarkan belanja modal pada tahun 2015 sebesar Rp 1 triliun.

Dari jumlah itu, AISA menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk pembangunan pabrik penggilingan. Pabrik tersebut nantinya pabrik kelima yang dimiliki AISA. Untuk produk Taro, AISA menganggarkan sebesar Rp 150 miliar untuk perluasan pabrik makanan bermerek Taro di Jawa Tengah. Nantinya, perseroan akan mendatangkan tiga pabrik produk baru. Dengan begitu, kapasitas produksi pabrik akan meningkat.

Kemudian, dana sebesar Rp 250 miliar akan digunakan untuk memperbesar aset perkebunan kelapa sawit. AISA akan mengakuisisi kebun seluas 8.000 ha di kawasan Sumatera. Lalu sisanya sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk pengembangan produk lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×