kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

Tiga sebab Foxconn batal investasi di Indonesia


Senin, 17 Desember 2012 / 13:35 WIB
Tiga sebab Foxconn batal investasi di Indonesia
Presiden Joko Widodo menargetkan 70& penduduk Indonesia sudah tervaksin akhir 2021.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat membenarkan bahwa Foxconn menunda investasinya di Indonesia. Ada tiga hal yang menyebabkan hal tersebut. Apa saja?

"Foxconn memang masih menunda, baik masalah pajak (tax), belum tercapainya kesepakatan dengan partner dan soal lahan," kata Hidayat di kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Senin (17/12).

Hidayat mengatakan pabrikan besar di China yang memproduksi sejumlah perangkat populer seperti iPhone dan iPad dari Apple ini sebenarnya menginginkan ada fasilitas khusus seperti pajak bea masuk dan beberapa aturan yang belum bisa disepakati antara kedua belah pihak.

"Untuk sementara, aturan ini tidak bisa kita ubah, ada policy yang belum bisa mereka sepakati," tambahnya.

Kedua, dalam hal kesepakatan dengan partner lokal. Tampaknya, Foxconn ini belum sepakat dengan partner lokal untuk bisa kerja sama.

Ketiga, soal masalah lahan yang belum ada kesepakatan. "Komitmennya mereka hanya menunda 3-6 bulan ke depan," katanya.

Solusinya, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait terutama Dirjen Pajak dan Kementerian lainnya untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Hidayat juga menjelaskan bahwa Foxconn tidak akan langsung investasi US$10 miliar sekaligus, tapi secara bertahap US$2miliar-US$3 miliar.

Sekadar catatan, menurut berita AFP yang dikutip oleh The Next Web, perusahaan induk yang menaungi Foxconn, Hon Hai, gagal mencapai kata sepakat dengan pemerintah Indonesia menyangkut pembangunan  konstruksi pabrik yang awalnya akan dimulai akhir tahun ini. Nilai rencana investasi Hon Hai di Indonesia dikatakan mencapai angka US$10 miliar.

Proyek tersebut sebelumnya disebutkan akan mulai direalisasikan sebelum 2013, sementara konstruksi rencananya bakal dikerjakan bulan ini di lokasi calon pabrik.

Indonesia rawan pemalsuan

Kini, laporan yang dilansir oleh Taiwan Central News Agency mengabarkan bahwa Hon Hai mengalami kesulitan terkait dengan peraturan pemerintah Indonesia soal impor perangkat mobile dan perlindungan terhadap barang palsu. Akibatnya persoalan rencana investasi perusahaan itu sekarang dipenuhi ketidakpastian.

Hon Hai sebelumnya pernah mengatakan bakal menanam modal sebesar US$1 miliar untuk membikin fasilitas produksi perangkat mobile di Indonesia, negeri dengan populasi 240 juta orang. Belakangan, pejabat pemerintah mengklaim angka tersebut bisa mencapai kisaran US$10 miliar, di samping turut menerangkan bahwa Hon Hai berniat membangun pusat teknologi ala Silicon Valley di Indonesia.

Klaim pemerintah tersebut tidak diperkuat oleh pernyataan dari Hon Hai, karena fokus utama perusahaan tersebut memang terletak di manufaktur, bukan pengembangan kawasan teknologi.

Para pejabat pemerintah dikabarkan terus berupaya untuk menarik investasi. Indonesia akan sangat diuntungkan apabila Hon Hai bersedia memberikan komitmennya.

Perusahaan asing besar yang turut berniat membuka fasilitas produksi di tanah air antara lain adalah Samsung. Di samping investasi ini, Hon Hai memiliki  sejumlah proyek lain yang belum terlaksana. Investasi yang diajukan pada Sharp, misalnya, masih tertunda selagi menunggu evaluasi soal rencana kepemilikan 10% dari perusahaan teknologi Jepang itu.

Hon Hai juga memiliki basis manufaktur di China dan Brazil. Minggu lalu, perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk ekspansi ke Amerika Serikat. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×