Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JaKARTA. Meski belum merilis informasi resmi, PT Tigarasaksa Satria Tbk. mengaku di semester I-2014 ini mencetak pendapatan Rp 4,53 triliun. Jika disandingkan dengan pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,9 triliun, berarti perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan 16,15%.
Rupanya trigger peningkatan pendapatan tersebut adalah volume penjualan yang bertambah. Penambahan volume penjualan ini sendiri lantaran merek produk yang Tigaraksa distribusikan makin banyak. Seperti yang Anda ketahui, bidang usaha perusahaan ini adalah mendistribusikan produk dari sejumlah peinsipal atau pemilih merek.
Nah, di tengah tahun ini, ada dua tambahan prinsipal yang bergabung dalam jalur distribusi Tigaraksa. "Sampai saat ini sudah ada tambahan dua prinsipal yang bergerak di bidang produk-produk konsumer. Jadi, saat ini total prinsipal ada 16 prinsipal," kata Corporate Secretary Tigaraksa Satria Budy Purnawanto kepada KONTAN, Kamis (10/7).
Kedua prinsipal tersebut adalah PT Simba Indosnack Makmur dan PT Danone Dairy Indonesia telah resmi bergabung menjadi prinsipal Tigaraksa. Simba Indosnack Makmur adalah produsen produk merek Simba Corn Flakes, Simba Oatmeal, Rissoto Bubur, dan lain-lain. Sementara, Danone Dairy Indonesia adalah produsen Milkuat. Keduanya hadir per April tahun ini.
Perlu Anda ketahui, sebelumnya dalam paparan publik awal tahun ini, Tigaraksa sempat woro-woro jika sedang mengincar perusahaan farmasi. Kala itu, manajeman perusahaan bercita-cita mendistribusikan obat over the counter (OTC) atawa obat bebas.
Distribusi produk susu masih andalan
Namun, seperti yang terealisasi hingga pertengahan tahun ini, kesemua prinsipal baru berasal dari sektor konsumer.Tigaraksa pun kini mengatakan permintaan produk konsumen yang tak pernah padam, menjadi alasannya.
Termasuk di kala Ramadan seperti saat ini. Tigaraksa mengaku permintaan produksi konsumsi di kategori festive product mengalami peningkatan penjualan. "Misalnya produk snak berupa permen, coklat dan makanan kaleng seperti sosis, corned beef, sardines" beber Budy.
Meski permintaan permintaan festive product melejit tapi volume penjualan kategori produk ini belum bisa mengalahkan volume distribusi produk susu. Tanpa menyebutkan nilai maupun porsi, produk susu masih menjadi andalan dengan mencatatkan volume distribusi terbesar bagi Tigaraksa.
Selain aktivitas mendistribusikan produk milik para prinsipal, Tigaraksa juga memiliki dua anak perusahaan yakni PT Blue Gas Indonesia dan PT Tira Satria Properti. Berbeda dengan kinerja distribusi produk, Tigaraksa memperkirakan kinerja Blue Gas kala Ramadan, justru sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan biasa.
Meski begitu, Tigaraksa masih optimistis bisa mencetak kinerja positif tahun ini. Tanpa menyebutkan target pasti, perusahaan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit dari pendapatan 2013 yang sebesar Rp 8,19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News