Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 9,1 miliar hingga kuartal II-2021. Jumlah itu sekitar 36% dari total dana yang dianggarkan sekitar Rp 25,2 miliar tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Tigaraksa Satria, Syahrizal Sabir menyatakan, sebagian besar penggunaan capex di kuartal II-2021, berupa pembelian mesin dan peralatan pabrik (Rp miliar) serta pembelian tabung gas untuk unit bisnis BGI (Rp 4,7 miliar).
Adapu, secara keseluruhan, anggaran capex tahun ini akan dialokasikan untuk kebutuhan operasional perusahaan, di antaranya pembelian peralatan pabrik, peralatan dan perlengkapan kantor (hardware dan software), serta untuk pembelian tabung gas.
"Kami belum bisa menginformasikan data per September 2021 karena laporan Keuangan periode tersebut belum final," ungkap Syahrizal kepada Kontan.co.id, Jumat (24/9).
Di samping itu, demi memaksimalkan laju bisnis di sisa tahun ini, perseroan juga telah menyiapkan sejumlah strategi khusus. Di antaranya, penambahan principal baru, ekspansi ke bisnis cold chain dan bisnis e-commerce, diversifikasi produk di lini direct selling, perluasan network coverage & kedalaman proses di General Trade Channel, perbaikan service level, dan aktivitas promosi yang lebih efektif.
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) ungkap faktor turunnya pendapatan di semester I-2021
"TGKA optimis bisa tetap mencapai pertumbuhan pendapatan di tahun 2021, terutama melalui peningkatan penjualan produk-produk prinsipal yang sudah ada," kata dia.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya TGKA membidik pertumbuhan pendapatan hingga high single digit di tahun ini. Namun demikian, seiring dengan perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air, membuat perusahaan menjadi lebih hati-hati dan realistis dalam menetapkan pertumbuhan pendapatan di tahun 2021, sehingga TGKA tidak lagi mencanangkan pertumbuhan high single digit.
"TGKA lebih realistis dalam menetapkan pertumbuhan pendapatan di tahun 2021, yang diperkirakan masih akan terdampak pandemi," tutup Syahrizal.
Per semester I-2021, TGKA membukukan pendapatan sebesar Rp 5,94 triliun. Jumlah itu menyusut 10,63% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 6,65 triliun.
Dari sisi bottom line, TGKA tercatat meraup laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 250,52 miliar atau tumbuh sekitar 6,10% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2020 senilai Rp 236,11 miliar.
Selanjutnya: Pendapatan turun, Tigaraksa Satria (TGKA) berhasil kerek laba bersih 11,70% di 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News