kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tigaraksa Satria (TGKA) tetap gencar tambah prinsipal baru


Selasa, 04 Februari 2020 / 17:35 WIB
Tigaraksa Satria (TGKA) tetap gencar tambah prinsipal baru
ILUSTRASI. Perusahaan distribusi PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) berniat tambah prinsipal baru


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) masih mengupayakan penambahan jumlah prinsipal baru yang sesuai dengan lini bisnis perusahaan. Sebelumnya, diketahui bahwa perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) ini terbilang rajin menambah prinsipal di beberapa tahun terakhir.

Pada Desember tahun 2018 yang lalu misalnya, TGKA telah menambah satu prinsipal yakni PT Quaker Indonesia yang bergerak di bidang produk makanan oat atau gandum siap saji. Sedangkan di tahun 2019 kemarin perusahaan juga melakukan penambahan 2 prinsipal baru.

Yakni pertama PT Asahi sebagai produsen sarden merek Asahi dan kedua produsen sambal botol merek Dua Belibis dan cabe bubuk merek Koepoe Koepoe. Lianne Widjaja, Presiden Direktur TGKA pernah bilang bahwa perusahaan tidak memiliki target jumlah prinsipal baru, yang utama bagi TGKA mencari potensi prinsipal yang berkontribusi positif bagi prusahaan.

Baca Juga: Prospek Bisnis Consumer Goods Belum Pasti, Tigaraksa (TGKA) Pilih Wait and See

"Kalau tambahan prinsipal tetap jalan setiap tahun, termasuk 2020," sebut Lianne kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2). Sayangnya manajemen belum dapat membeberkan rencana tersebut lebih lanjut.

Yang pasti sampai akhir tahun 2019 kemarin perusahaan memiliki 17 prinsipal dari berbagai macam produk FMCG. Terkait belanja modal alias capital expenditure di tahun ini, perusahaan masih menghitung kemungkinan pengeluaran anggaran di tahun ini.

Adapun mengenai potensi bisnis FMCG di awal tahun, Lianne melihat kesempatan yang baik dengan datangnya bulan puasa dan lebaran di semester pertama tahun ini. Menurutnya Lebaran biasanya memang memberi dampak positif bagi bisnis sektor ini.

Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) tahan ekspansi di 2020

"Meskipun bukan untuk produk-produk seasonal karena banyak konsumen yang berlibur sehingga mereka melakukan stock up produk disamping produk-produk seasonal seperti permen, kornet, biskuit, minyak yang selalu meningkat di lebaran," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×