Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tim investigasi runtuhnya lokasi tambang PT Freeport Indonesia sudah menemukan hasil investigasi awal. Namun begitu, lokasi tambang terbesar kedua dunia itu belum diketahui kapan akan dimulai kembali.
"Kami memahami bahwa tim investigasi independen yang dibentuk pemerintah telah bertemu dengan DG (Direktur Jenderal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral) dan telah membahas hasil awal," kata juru bicara PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti Selasa (11/6).
Sayangnya, Daisy tidak menjelaskan secara rinci hasil temuan investigasi awal itu. Selain tidak menjelaskan temuan investigasi, Daisy juga tidak menjelaskan kapan waktu operasional tambang di Papua itu bisa dilakukan.
Sebelumnya, Freeport Indonesia menghentikan operasional sejak 15 Mei lalu. Kemudian produksi direncanakan berjalan pada 28 Mei, namun karena ada insiden kedua yang menyebabkan korban nyawa, pemerintah Indonesia meminta operasional ditangguhkan sampai investigasi selesai dilakukan.
Ridho Wattimena, seorang insinyur pertambangan yang melakukan investigasi runtuhnya tambang Freeport Indonesia mengatakan, laporan soal kecelakaan akan diserahkan ke kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam beberapa hari lagi.
"Kami berencana menyampaikan laporan penyelidikan akhir pekan ini atau awal minggu depan," kata Wattimena. Selain memeriksa tambang Freeport Indonesia, tim investigasi dari pemerintah itu berencana memeriksa lokasi tambang-tambang lainnya di Indonesia.
Sementara itu, pejabat pemerintah bilang, mereka tidak tahu kapan penyelidikan akan selesai, karena pihaknya menunggu masukan dari pakar industri pertambangan.
Reuters memperkirakan, penghentian operasional Freeport Indonesia dalam waktu tiga bulan akan memotong pasokan tembaga dunia sebanyak 125.000 ton atau setengah persen pasokan global.
Sementara itu, sumber Reuters di industri mengatakan, penambang besar seperti Freeport Indonesia biasanya memiliki cadangan tiga sampai empat minggu bijih tembaga di pelabuhan, dan stok untuk tiga hari di lokasi penambangan.
Sementara itu, salah satu smelter tembaga di Indonesia, PT Smelting, mengatakan, hanya ada satu pengiriman dari Freeport Indonesia sejak kecelakaan di lokasi tambang terjadi pada bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News