Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa pemerintah kini makin memacu hilirisasi rumput laut. Niatnya supaya bisa meningkatkan ekspor produk yang bisa bernilai tambah, misalnya seperti keragenan dan agar-agar.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika. Putu menjelaskan bahwa ekspor rumput laut dari Indonesia selama ini masih didominasi produk berbentuk bahan baku, misalnya rumput laut kering dan semi alkali.
"Kalau kita melihat rumput laut itu isunya itu seperti kelapa. Jadi lebih banyak yang diekspor itu dalam bentuk bahan baku. Bahan baku itu dalam bentuk rumput laut kering dan semi-alkali ya,» ujar Putu di Hotel Malioboro Jakarta, Rabu (11/6).
Oleh sebab itu, Putu menyampaikan bahwa Kemenperin sekarang tengah mendorong upaya hilirisasi rumput laut. Hal ini bertujuan agar ekspor rumput laut bisa menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi, alih-alih hanya ekspor bahan baku saja.
Baca Juga: Dorong Hilirisasi Produk Kelautan, KKP Bakal Gandeng China dan Korea Selatan
"Maka kita hilirisasi, arahnya bagaimana supaya kita bisa banyak (memproduksi) keragenan, agar-agar. Jadi untuk hidrokoloidnya lah," tambahnya.
Putu menjelaskan bahwa diversifikasi rumput laut juga akan diarahkan pada pengembangan produk turunan seperti biostimulan dan plastik berbahan dasar rumput laut untuk sektor-sektor bernilai tambah.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa investasi pada industri agro dari tahun 2022 hingga 2024 menghasilkan nilai yang luar biasa, mencapai Rp 200 triliun. Sehingga ia optimis, ke depannya industri ini bisa makin menghasilkan.
"Investasi untuk agro itu cukup luar biasa. Kalau kita lihat dari tahun 2022 sampai 2024, sekarang itu sudah lebih dari Rp 200 triliun ya. Ya ke depannya nanti kita cek lah. Sehingga agro itu saya sangat yakin akan bagus sekali," pungkasnya.
Baca Juga: Hilirisasi Industri Pertanian Perlu Didorong untuk Dorong Perekonomian
Melansir Kontan, dengan luas lautan mencapai 6.400.000 kilometer persegi (km2), garis pantai membentang sepanjang 110.000 km, dan dukungan iklim tropis, perairan Indonesia menjadi habitat yang sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis rumput laut.
Tak heran, sedikitnya ada 555 jenis rumput laut yang bisa tumbuh dengan baik di perairan Indonesia. Salah satunya, adalah jenis Euchema cottoni yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemasok utama di pasar dunia.
Pada 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menetapkan target produksi perikanan budi daya sebanyak 24,85 juta ton, dengan target sebanyak 12,3 juta ton dibidik dari produksi rumput laut secara nasional.
Baca Juga: BUMA Internasional Grup (DOID) Dirikan Anak Usaha Baru di Bidang Rumput Laut
Selanjutnya: Alternatif Melanjutkan Kuliah, Cek 7 Kampus Milik BUMN ini
Menarik Dibaca: Harga Emas Malah Naik di tengah Sinyal Ketegangan AS-China Mereda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News