kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Dorong Hilirisasi Produk Kelautan, KKP Bakal Gandeng China dan Korea Selatan


Rabu, 07 Mei 2025 / 16:21 WIB
Dorong Hilirisasi Produk Kelautan, KKP Bakal Gandeng China dan Korea Selatan
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana memberikan keterangan soal Our Ocean Conference (OOC) pada 28-30 April 2025 dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 30-1 Mei 2025 di Busan, Korea Selatan


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal menggandeng China dan Korea Selatan (Korsel) dalam hal hilirisasi produk kelautan dan perikanan.

Hal tersebut disampaikan dalam agenda forum Our Ocean Conference (OOC) ke-10 pada 28–30 April 2025 di Busan, Korea Selatan.

Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana mengatakan bahwa dalam acara tersebut belum ada kesepakatan secara langsung yang dilakukan. Namun, bakal ada kerjasama yang dilakukan ke depan.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Setelah Kecam Latihan Militer AS-Korea Selatan

"Kita sebenarnya sudah menjejaki beberapa kerjasama dengan beberapa negara terkait, misalnya dengan China, mungkin juga nanti ada dengan Korea, dan beberapa negara strategis yang sudah mengajak diskusi. Nah ini yang kita follow up, tetapi tidak secara khusus di event ini kita putuskan, tetapi kita membuka adanya kerjasama dan pengembangan hilirisasi," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/5).

Kartika mengungkapkan, hilirisasi menjadi bagian dalam ekonomi biru besutan KKP dan juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Di samping itu, dalam forum tersebut Kartika juga membeberkan potensi laut Indonesia untuk mewujudkan Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Kita punya laut, kita bisa create EBT melalui wind farm, kemudian juga PLTS, floating mungkin menggunakan laut dan perairan darat kita. Belum sumber-sumber EBT lain seperti dari wave yang juga mungkin itu juga sedang di research," ungkapnya.

Baca Juga: OJK Gandeng Otoritas Korea Selatan dan Hongkong Perkuat Bidang Pelindungan Konsumen

Lebih lanjut, Kartika menambahkan, dalam pengembangannya pemerintah menargetkan EBT mencapai 60% di tahun 2035. Menurutnya, pemerintah telah memulai progres tersebut.

"Sekarang sedang proses ke sana, kita juga pasti akan komunikasi dengan teman-teman dari kementerian sektor terkait khususnya di ESDM," tandasnya.

Selanjutnya: Ketegangan Meningkat! India Serang Wilayah Pakistan, Tewaskan 26 Orang

Menarik Dibaca: Amankah Konsumsi Kopi Pahit untuk Asam Lambung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×