Reporter: Amalia Nur Fitri, Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali menyepakati kerjasama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners (Bright Gold).
Bright Gold merupakan perusahaan refinery emas dan juga perak yang berlokasi di New Delhi, India. Bright Gold telah bersertifikasi NABL (National Accreditation Board for Testing and Calibration Laboratory) dan BIS (Bureau of Indian Standards) yang memurnikan dan mendaur ulang logam mulia.
Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto menjelaskan India memiliki budaya yang kental dengan perhiasan emas. Konsumsi emas per kapita di India mencapai 0,55 gram dengan total permintaan emas secara nasional mencapai 774 ton pada tahun 2022, namun produksi emas di India tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri.
"Oleh sebab itu, kami melihat adanya potensi dari timpangnya demand dan supply yang bisa dipenuhi oleh pemain industri emas di Indonesia, salah satunya HRTA yang dapat meng’capture’ opportunity ini," jelasnya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (19/5).
HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Bright Gold selama 2 bulan dimulai dari bulan Mei 2023 dan dapat diperpanjang.
Baca Juga: Begini Strategi Hartadinata (HRTA) Untuk Mengantisipasi Penurunan Harga Emas
Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$ 123,66 juta atau setara dengan Rp 1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian HRTA.
Kerjasama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group, yang membuktikan kepercayaan dari para partner ekspor atas kualitas produk perhiasan emas yang dihasilkan oleh HRTA.
Sandra Sunanto menekankan bahwa HRTA berkomitmen untuk terus mendukung program hilirisasi Pemerintah dalam rangka meningkatkan nilai tambah perhiasan emas melalui ekspor, yang pada akhirnya ikut berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia terutama dari industri emas.
"Peningkatan kontribusi ekspor dari Bright Gold lebih tinggi dibandingkan dengan partner dari India sebelumnya di mana ditargetkan dapat berkontribusi sebanyak 400 – 500 kg perhiasan emas per-bulan. Kami optimistis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin mendorong pertumbuhan bisnis HRTA di 2023. Kami terbuka untuk peluang kerja sama dengan partner – partner ekspor dari mancanegara ke depannya," sambung dia.
Seiring dengan peningkatan kontribusi ekspor perhiasan, Sandra melihat pendorong pertumbuhan bisnis Perseroan juga berasal dari implikasi positif di dalam negeri yang didukung oleh insentif Pemerintah atas pembebasan PPh bagi pembeli akhir bagi pembeli emas batangan dan penurunan PPn untuk perhiasan emas. Dukungan aktif dari Pemerintah berdampak positif bagi bisnis Perseroan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News