kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi Hartadinata (HRTA) Untuk Mengantisipasi Penurunan Harga Emas


Senin, 15 Mei 2023 / 07:52 WIB
Begini Strategi Hartadinata (HRTA) Untuk Mengantisipasi Penurunan Harga Emas
ILUSTRASI. Hartadinata (HRTA) menyusun strategi untuk meningkatkan volume penjualan tanpa menyertakan sentimen kenaikan harga emas.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyusun strategi jika harga emas harus turun karena sentimen yang tidak terduga di tahun 2023. Senin (15/5) pagi, harga emas spot berada di level US$ 2.010 per ons troi, bergerak tipis ketimbang akhir pekan lalu.

Director of Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda mengatakan, harga emas di tahun 2023 diperkirakan akan berada di level US$ 2.100 per ons troi–US$ 2.400 per ons troi. Tetapi HRTA masih tetap menyusun strategi untuk meningkatkan volume penjualan tanpa menyertakan sentimen kenaikan harga emas yang signifikan di tahun ini.

“Kami secara konservatif hanya menyetujui secara internal bahwa pertumbuhan rata-rata emas setiap tahun hanya 5%-6%, sehingga semua sentimen positif dan negatif di tahun ini bisa terakomodasi,” ujar dia, Jumat (14/5).

Baca Juga: Harga Emas Naik, Begini Peluang Bisnis Hartadinata Abadi (HRTA) Tahun Ini

Thendra mengatakan, HRTA mengincar angka penjualan sekitar Rp 9,5 triliun-Rp 10 triliun sampai tutup tahun nanti.

HRTA tahun ini juga melakukan sejumlah aksi korporasi, termasuk merambah pasar ekspor ke India dengan bekerja sama dengan Kundan Care Product LTD. Dengan kerja sama ini, HRTA menargetkan bisa mendongkrak ekspor emas sebesar 400 kilogram–500 kilogram emas per bulan.

Ini terutama dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% ke Kundan yang sudah dimulai sejak bulan Maret 2023.

Baca Juga: Hartadinata (HRTA) Siapkan Dana Rp 410 Miliar untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diharapkan bisa berkontribusi US$ 25 juta sampai US$ 31 juta per bulan terhadap pendapatan konsolidasi HRTA.

Namun, dengan kondisi pasar yang masih tidak pasti di tahun 2023, Thendra menyebutkan, HRTA belum memasukkan target ekspor ke target pendapatan perusahaan secara keseluruhan di tahun ini. Sebab, ketika terjadi volatilitas di luar prediksi, ekspektasi investor HRTA nantinya tetap bisa terjaga.

“Di sisi lain, HRTA juga masih bisa meyakinkan investor bahwa target tahun 2023 bisa tercapai, meskipun harga emas bergejolak,” tutur dia.

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Catat Pendapatan Rp 2,12 Triliun di Kuartal I-2023

Sebagai informasi, HRTA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,12 triliun di kuartal I 2023, naik 53,84% dari Rp1,37 triliun di kuartal I 2022.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni yang meningkat sebesar 39,82% secara tahunan menjadi 2,16 ton di kuartal I 2023 dari 1,55 ton di kuartal I 2022.

Harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) tumbuh 10,68% secara tahunan menjadi Rp 970.295 per gram di kuartal I 2023 dari Rp 876.675 per gram di kuartal I 2022.

Laba bersih Hartadinata turut bertumbuh sebesar 37,80% secara tahunan menjadi Rp 69,84 miliar di kuartal I 2023. Sedangkan margin laba bersih berada pada level 3,30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×