kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.503   5,00   0,03%
  • IDX 7.565   80,31   1,07%
  • KOMPAS100 1.064   14,66   1,40%
  • LQ45 802   11,44   1,45%
  • ISSI 256   2,79   1,10%
  • IDX30 414   5,30   1,29%
  • IDXHIDIV20 471   5,55   1,19%
  • IDX80 120   1,54   1,30%
  • IDXV30 123   0,28   0,23%
  • IDXQ30 131   1,45   1,11%

TIS Energy Group Selesaikan Akusisi Blok Sebuku dari Mubadala Energy


Kamis, 31 Juli 2025 / 14:54 WIB
TIS Energy Group Selesaikan Akusisi Blok Sebuku dari Mubadala Energy
ILUSTRASI. TIS Energy Group secara resmi mengumumkan telah menyelesaikan proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TIS Energy Group secara resmi mengumumkan telah menyelesaikan proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy.

Akuisisi atas Blok yang berada di perairan antara Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat ini dituntaskan di Singapura dan menandai ekspansi portofolio hulu migas TIS Energy Group lebih lanjut di Indonesia.

Dengan akuisisi ini, TIS mengambil alih peran sebagai operator baru di Blok Sebuku, sebuah wilayah kerja gas lepas pantai yang dikenal memiliki infrastruktur produksi dan distribusi yang matang, serta potensi optimalisasi yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Sebelumnya, Blok Sebuku dioperasikan oleh Mubadala Energy dengan saham sebesar 63%, bersama TotalEnergies sebesar 13,5%, Inpex sebesar 13,5%, dan PT Dangsanak Buana Sebuku (10% – PI daerah).

Blok ini memiliki Lapangan Ruby, yang telah memproduksi gas dan kondensat secara eksklusif sejak tahun 2013.

Baca Juga: Shell dan ExxonMobil Investasikan US$ 15 Miliar di Proyek Penyimpanan Karbon

Melalui akuisisi ini, TIS mengambil alih peran  sebagai operator melalui pembelian entitas Mubadala Energy yang mengoperasikan blok Sebuku PSC, dengan mempertahankan kolaborasi teknis dan operasional dengan para mitra yang telah ada yakni Total, Inpex, dan pemerintah daerah.

Di jantung aset ini terdapat pipa bawah laut sepanjang 312 kilometer yang menghubungkan Lapangan Ruby di lepas pantai langsung ke Senipah, Kalimantan Timur, sebuah jalur penting menuju LNG Bontang dan kawasan fasilitas pengolahan darat lainnya.

Baca Juga: Ditopang Batu Bara dan CPO Neraca Dagang Juni 2025 Diprediksi Surplus US$ 2,86 Miliar

Pipa ini bukan hanya infrastruktur transportasi biasa, tetapi merupakan penggerak utama untuk pendekatan Infrastructure-Led Exploration (ILX), yang membuka peluang pengembangan cadangan migas terdekat secara efisien dan ekonomis.

“Kami melihat Blok Sebuku bukan hanya sebagai aset produksi, tetapi sebagai gerbang pengembangan hydrocarbon masa depan di kawasan Timur Indonesia. Infrastruktur yang tersedia sangat bertaraf internasional, dan tugas kami adalah mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar Colin Soh, Deputy Managing Director TIS Energy Group dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (31/07).

TIS berencana segera memulai evaluasi teknis terhadap optimalisasi zona produksi, pekerjaan ulang sumur (workover), serta peluang pengeboran baru di wilayah kerja Sebuku.

Perusahaan juga menegaskan kembali komitmennya terhadap pemerintah daerah melalui penguatan program pengembangan masyarakat dan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.

“Langkah akuisisi ini bukan sekadar soal peningkatan produksi, tapi mencerminkan keyakinan kami untuk menciptakan nilai berkelanjutan, mendukung transisi energi, dan memberikan manfaat sosial-ekonomi yang nyata bagi Indonesia,” tambah Colin.

TIS akan melanjutkan komitmen skema Participating Interest (PI) untuk pemerintah daerah sesuai regulasi SKK Migas, sekaligus memperkuat Program Pengembangan Masyarakat dan pengembangan SDM lokal.

Melalui akuisisi ini, TIS menunjukkan keyakinan kuat terhadap iklim investasi hulu migas Indonesia. Perusahaan melihat potensi jangka panjang dalam pengembangan migas sebagai sumber energi yang bersih, andal, dan dapat ditingkatkan sesuai prioritas nasional.

Divestasi ini tidak menandakan keluarnya Mubadala Energy dari Indonesia; Sebaliknya, ini menandai perubahan strategis ke arah pendalaman investasinya dan percepatan pembangunan di wilayah Andaman yang menjanjikan di Indonesia.

Selanjutnya: Pendapatan VKTR Naik Tipis 1,2% Jadi Rp 414 Miliar pada Semester I-2025

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Goreng Hemat hingga 6 Agustus 2025, Ada Ekstra Diskon Rp 5.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×